Search

MK Kukuhkan Kemenangan Aher – Deddy Mizwar

Posted by Zam on Sunday, March 31, 2013


Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya menolak gugatan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. Menurut MK, gugatan itu tidak memiliki bukti hukum yang kuat. Dengan demikian kemenangan Ahmad Heryawan – Deddy Mizwar dalam Pilgub Jabar 2013 adalah final.

"Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," kata Ketua Majelis Hakim Ahmad Sodikin saat membacakan amar putusan di ruang sidang MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (1/4). Rieke pun menangis usai mendengar putusan itu.

Dalam pertimbangannya, mahkamah menemukan fakta bahwa sebagian besar dalil pemohon tidak dibuktikan dengan alat bukti yang cukup atau tidak ada alat bukti sama sekali.

"Kecuali daftar alat bukti semata," kata Hakim Konstitusi Akil Mochtar, saat membacakan pertimbangannya.

Pekan lalu, tim investigasi pasangan Aher-Deddy Mizwar menemukan kesaksian palsu kubu Rieke pada persidangan di MK sebelumnya. Salah satunya adalah keterangan Asep Suryana, seorang saksi Paten yang mengaku warga Sumedang.

Dalam kesaksiannya di hari Rabu (20/3), Asep menjelaskan bahwa pada hari Minggu (28/01) Pukul 10.00 WIB dirinya melihat Aher dan Deddy Mizwar berada di Jatinangor bersama beberapa PNS yang memakai atribut kampanye. Padahal, waktu itu Aher ada di Bandung kemudian ke Depok. Untungnya, kegiatan-kegiatan Aher itu telah didokumentasikan dalam foto, video dan klipping berita koran. Sedangkan Deddy Mizwar hari itu berada di pasar dan sejumlah tempat lainnya di Bogor, lengkap dengan dokumentasi foto, video dan kliping koran juga. [JJ/Ant/Dtk/bsb]
More aboutMK Kukuhkan Kemenangan Aher – Deddy Mizwar

Inilah 30 Situs Islam Terpopuler di Indonesia

Posted by Zam


Anda seorang muslim yang suka berselancar di internet untuk mencari referensi Islam atau kabar dunia Islam? Berikut ini 30 situs Islam terpopuler di Indonesia berdasarkan ranking alexa pada 1 April 2013, yang bisa Anda pertimbangkan untuk menjadi referensi online:

1. republika.co.id (60)
2. dakwatuna.com (279)
3. arrahmah.com (321)
4. voa-islam.com (388 )
5. pkspiyungan.org (391)
6. eramuslim.com (433)
7. hidayatullah.com (731)
8. uii.ac.id (849)
9. syariahmandiri.co.id (875)
10. fimadani.com (878)
11. uin-malang.ac.id (897)
12. umm.ac.id (1.024)
13. islampos.com (1.030)
14. uad.ac.id (1.077 )
15. muslim.or.id (1.078)
16. nu.or.id (1.126)
17. konsultasisyariah.com (1.130)
18. umy.ac.id (1.143)
19. hizbut-tahrir.or.id (1.422)
20. islamedia.web.id (1.449)
21. bersamadakwah.com (1.602)
22. myquran.org (1.618)
23. muamalatbank.com (1.630)
24. pengusahamuslim.com (1.693)
25. nahimunkar.com (1.765)
26. rumaysho.com (1.861)
27. radiorodja.com (2.145)
28. asysyariah.com (2.510)
29. mizan.com (2.656)
30. suara-islam.com (2.892)

Alhamdulillah, dukungan pembaca membuat bersamadakwah.com masuk 30 besar Situs Islam Terpopuler di Indonesia dan rankingnya terus membaik. Data ranking alexa Id tersebut diambil pada pukul 11.00 WIB hari ini (1/4). Jika ada situs Islam yang semestinya masuk 30 besar tetapi belum tercantum mohon disampaikan di komentar di bawah ini. [AM/Alx/bsb]
More aboutInilah 30 Situs Islam Terpopuler di Indonesia

Aura Kemenangan PKS Tersebar Hingga Pelosok Desa

Posted by Zam


Setahun menjelang pemilu 2014, aura kemenangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin "terasa". Tidak seperti lima tahun sebelumnya, baru-baru ini aktifitas partai Islam itu terlihat marak hingga ke pelosok desa. Diantaranya dengan adanya program Liqo Tansiqi Tarbawi Tiga Besar (LT3Besar).

Di desa Dadap Kuning, misalnya. Tak kurang dari 200 peserta meramaikan LT3Besar, Ahad (31/3). Acara yang digelar di tepi jalan raya Cerme – Benjeng itu menarik perhatian ribuan pengendara yang melalui jalan penghubung dua kecamatan di Kabupaten Gresik tersebut.

Dalam orasinya, Caleg Dapil 4 DPRD Gresik Kusno Hadi menjelaskan kepada pengurus-pengurus ranting (DPRa) mengapa PKS harus menang.

"Seorang bapak mengatakan kepada saya, 'Ustadz, Anda kan sudah menjadi dai pertamina, menjadi koordinator gapoktan, juga undangan dakwah ke sana kemari. Bukankah itu semua sudah cukup untuk kehidupan ustadz. Mengapa ustadz mau masuk DPRD yang berarti mengotori diri ustadz?' Saya jawab pertanyaan beliau, 'Pak, menjadi aleg bagi kader PKS itu bukan untuk mencari nafkah. Menjadi caleg atau aleg bagi kami adalah amanah. Parlemen memang diasosiasikan sebagai tempat yang kotor, karena itu kami harus menang agar bisa bersih-bersih di sana'" kata staf KDD X DPW PKS Jatim itu disambut pekikan takbir peserta.

Selain orasi, taujih dan koordinasi strategi pemenangan, LT3Besar Dapil 4 itu juga disertai pelantikan pengurus DPRa baru. Tercatat, 80 pengurus DPRa dari kecamatan Benjeng, Balong Panggang, Cerme dan Duduk Sampeyan dilantik pada kesempatan itu. Semakin lengkapnya kepengurusan hingga tingkat desa itu membuat DPD Gresik optimis PKS bakal menang pemilu 2014. [JJ/lgs]
More aboutAura Kemenangan PKS Tersebar Hingga Pelosok Desa

Jujur dalam Berbisnis

Posted by Zam


Kalau kita memulai pembicaraan tentang jujur dalam berbisnis, maka kita mulai dengan mendefinisikan apa itu sesungguhnya jujur. Kalau kita lihat arti kata jujur dalam bahasa Arab, ash-shidqu berarti al-ikhbaru, memberikan informasi, menyampaikan tentang sesuatu dimana apa yang disampaikan itu sesuai dengan kenyataan.

Dalam dunia bisnis juga seperti itu, kita harus berbuat jujur, misalnya dalam menjual produk makanan atau minuman. Kemasan yang dijual harus sama dengan isinya, sesuai hasil laboratorium hasilnya baik maka dicantumkan baik berarti dia jujur. Sementara itu jika berbeda maka itu maka penjual itu sedang berbohong

Di dunia marketing kalau dia mengatakan sesuatu untuk mempromosikan produk nyata maka sesungguhnya dia lakukan haruslah sesuai. Jika berbeda saat itu maka dia berbohong.

Bagaimana kita bisa jujur dalam berbisnis
Ada satu hal yang harus kita fahami bahwa sebagai seorang muslim itu ada proses dan tujuan.

Bisnis adalah bagian dari ibadah yaitu untuk mencari nafkah menghidupi dirinya, keluarga , anak anaknya dan orang orang yang ditanggungnya sehingga terhindar dari meminta minta, dan menggantungkan orang lain.

Dilihat dari tujuan baik, maka prosesnya harus juga baik. Kalau yang kita lakukan berbohong bisa jadi akan menghasilkan yang haram atau bisa jadi tidak berkah.

Jangan pernah merasa rugi dalam berbuat jujur
"Berbisnis dengan bohong saja rugi bagaimana dengan jujur?" itu adalah mitos yang harus kita buang jauh jauh dari dalam pikiran kita. Dengan berbohong maka dunia akhirat kita sudah rugi

Seperti dalam al Quran surat Mutaffifin: “Celakalah bagi orang orang yang curang dalam menakar dan menimbang”

Sementara dalam hadist disebutkan betapa mulianya pedagang yang jujur.

"Pedagang yang jujur itu nanti pada hari kiamat ia mendapatkan naungan, di saat orang lain kepanasan" []


Disarikan dari ceramah Ust. Farid Dhofir, Lc, MSi
pada acara Lazuardi Suara Surabaya dengan tema "Jujur dalam Berbisnis"


More aboutJujur dalam Berbisnis

Pengennya Sih Nikah Sama Ikhwan, Tapi...

Posted by Zam


Banyak sekali, bahkan hampir semua akhwat ingin juga mendapat suami seorang ikhwan. Tidak terkecuali diriku. Tapi apakah semudah itu? Ternyata tidak, setelah itu kualami sendiri. Maka bersyukurlah bagi saudari-saudariku yang telah mendapatkan seorang ikhwan.

Di awal-awal mengikuti taklim pekanan, persepsi yang ada di otak bahwa pernikahan adalah pemetaan dakwah. Wow, aku setuju sekali. Siapapun deh, asal ikhwan dan itu bisa memperkuat dakwah ini. Begitu lama maindset itu bersemayam, hingga... giliranku tiba. Keinginan untuk memperluas dan memperkokoh dakwah ini dengan membentuk keluarga dakwah. Hmmmm... apakah terlalu idealis?

Setelah sekian lama ternyata banyak hal yang mengagetkan maindset ku yang ketiduran itu. Teringat kisah shahabiyah yang dituturkan dari lisan murabbiyahku saat itu. Shahabiyah yang maharnya begitu agung, keislaman suaminya. Hingga Tsabit –seorang perawi hadits- meriwayatkan dari Anas, "Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya." Selanjutnya mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan sejahtera dalam naungan cahaya Islam. Kesekian kali kisah Ummu Sulaim itu kudengar dan baru kali itu kufikirkan, bisakah aku sepertinya? Allah... sulit sekali.

Umumnya seorang akhwat juga akan mencari pendamping hidup yang juga bisa menguatkannya dalam jalan dakwah sekaligus yang bisa membimbingnya dan merengkuh perjuangan bersama. Apakah dia rela jika dia pun harus berjuang lebih untuk merengkuh suaminya agar bersama di jalan dakwah yang ia jalani hingga satu frekuensi dengannya? Serasa memulai lagi dari nol. Tapi pun bukan suatu kemustahilan jika dakwah mereka juga bisa jauh lebih melejit dibandingkan perjuangan pasangan ikhwan akhwat. Laksana kisah suami Ummu Sulaim – Abu Thalhah yang begitu luar biasa dalam dakwahnya.

Tapi lagi-lagi kukatakan itu sulit, bagi seorang aku yang mungkin amalannya jauh sekali dibandingkan Ummu Sulaim. Realita hidup tak sesederhana itu. Tapi kisah Ummu Sulaim patut dijadikan penguat. Mungkin di saat-saat seperti itu seorang akhwat sedang diuji keimanannya -percaya dan yakin– akan janji-janji Allah.

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS. An Nur:26)

Tapi apa pun itu, tulisan ini kuakhiri dengan mengingat kembali kekuatan “mimpi”. Karena mimpi hidupku sudah setengah jalan kulalui dan tak ada kata penyesalan karena setiap hal dengan maksimal (all out). Kini tinggal setengah jalan lagi hidupku dan tak akan kusiakan. Dengan siapa pun itu, harus mempunyai berjuta planning. Agar jika sekali terjatuh, kau punya kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa kau rengkuh. Maka, bermimpilah tentang keluarga, masyarakat, dan negara yang ingin kau bentuk karena mimpimu itu bukan hal yang keliru. [Gresia Divi]
More aboutPengennya Sih Nikah Sama Ikhwan, Tapi...

Fitnah LHI Kirim SMS dari Penjara Mentah

Posted by Zam

Entah fitnah apa lagi yang akan ditujukan kepada Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Setelah ditangkap dengan tuduhan yang kemudian berubah, hari ini beredar kabar di media sosial bahwa LHI bisa menggunakan alat telekomunikasi dari balik jeruji besi. Buktinya, menurut mereka, LHI bisa mengirim SMS kepada kader PKS.

Benarkah LHI bisa SMS-an di penjara? Bayu Prioko mementahkan fitnah itu dan berhasil menelusuri siapa yang mulai menyebarkannya.

“Coba sy search dgn kata kunci LHI SMS, di dpt akun, sy scroll yg pertama kirim dari @ulinyusron :) #smsLHI,” tulis Bayu dalam akun twitternya, @bayprio.

Dari penelusuran bersamadakwah, Ulin Yusron mentwit kata-kata LHI dengan menambahkan kalimat “SMS LHI dari penjara” di depannya, pada pukul 2:56 hari ini (31/3).

Tak lama kemudian, sejumlah mention berdatangan dengan nada mencibir LHI. Misalnya dari @ObrigadozCoy: “Aparat penegak hukum patut mengggeledah selnya”

Salah satu twit Ulin Yusron
Bayu pun menjawab fitnah itu, bahwa kata-kata yang dituduhkan sebagai SMS LHI dari penjara itu sebenarnya adalah kata-kata yang disampaikan LHI kepada Abu Umar, salah seorang pengurus PKS dari Maluku Utara.

Bayu juga menjelaskan bahwa tersangka yang sudah di penjara, tidak diperbolehkan membawa alat-alat telekomunikasi. Apalagi, menurut Bayu, LHI itu taat hukum dan kooperatif ditahan KPK meskipun ia tidak mengerti tuduhan-tuduhan suap yang ditujukan kepadanya. Menuduh LHI mengirim SMS dari penjara juga berarti menuduh KPK lalai tidak menyita alat telekomunikasi LHI.

Seperti dimuat bersamadakwah pekan lalu, Abu Umar bersama rombongan menjenguk LHI. Di sana LHI menyampaikan kondisinya selama di penjara.

"...Alhamdulillah berat ana turun 8 Kg, Hafalan semakin bertambah dan menguat, qiyamullail semakin panjang, 2 - 3 buku terbaca dalam 1 hari. Benarlah kata para Salafus Shalih bahwa dipenjaranya aktivis dakwah adalah kesempatan ia berkhalwat dengan Rabbnya..." kata LHI.

Kata-kata itulah yang dikutip Ulin Yusron di akun twitternya, dengan menambahkan kata “SMS LHI dari penjara” di depannya. [JJ/Twt]
More aboutFitnah LHI Kirim SMS dari Penjara Mentah

Demokrat Mestinya Tiru PKS

Posted by Zam


Terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat disayangkan banyak pihak. Selain khawatir tugas kepresidenan terganggu, mereka juga khawatir jika SBY justru tidak dapat menorehkan catatan positif di tahun-tahun terakhir masa jabatannya.

Peneliti senior LIPI Indria Samego mengatakan, persoalan utama SBY menjadi ketua umum Partai Demokrat adalah mengenai rangkap jabatan. Sebagai partai modern, harusnya Demokrat bisa meniru Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Satu-satunya partai yang sudah memiliki aturan kader pejabat publik tidak boleh menjabat sebagai ketum partai itu PKS," kata Samego di Jakarta, Sabtu (29/3), sebelum SBY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

PKS dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) nya telah mengatur tentang aturan rangkap jabatan. Sehingga, saat Nur Mahahmudi Ismail terpilih menjadi wali kota Depok jabatannya sebagai presiden PKS dilepas.

Hal yang sama juga dilakukan Hidayat Nur Wahid waktu menjabat ketua MPR. Dan Tiffatul Sembiring yang terpilih menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo).

Persoalannya, lanjut Samego, di Indonesia belum ada aturan yang melarang pejabat publik untuk rangkap jabatan. Pendekatan yang digunakan baru sebatas legal formal.

Beberapa pejabat negara seperti mantan wakil presiden, Hamzah Haz dan mantan presiden Megawati misalnya. Mereka menjabat sebagai pimpinan negara sekaligus pimpinan partainya masing-masing.

"Ke depan harus ada perubahan aturan, yang sifatnya tidak sebatas legal formal," tambah Samego dikutip dari Republika Online.

Anis Matta, Presiden PKS yang baru, juga meneruskan tradisi rangkap jabatan. Ia bahkan langsung mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Wakil Ketua DPR pada pidato perdana sebagai Presiden PKS. [JJ/Rpb/bsb]
More aboutDemokrat Mestinya Tiru PKS

Kenapa Harus Pakaian Syar’i?

Posted by Zam


Kenapa sih harus pake rok mbak? Kenapa pake jilbabbnya mesti didobelin? Kenapa jilbabnya harus gedhe kayak gitu? Dan kenapa juga harus pake deker dan kaos kaki? Bukankah pakai celana juga gapapa, yang penting ndak ketat, yang penting kan pake jilbab dan sederetan pertanyaan lain yang bernada protes.

Bahkan ibu saya sendiri awalnya sempat protes ketika saya ke depan rumah saja pakai jilbab dan kaos kaki. Ibu hampir malu setiap bepergian sama saya lantaran saya mengenakan kaos kaki. “Kayak orang bubulen aja ke mana-mana pake kaos kaki” kata beliau saat kami hendak berkunjung ke rumah nenek yang agak jauh dari rumah.

Itu belum komentar tetangga saya. Pernah suatu saat saya nyapu halaman rumah. Di depan rumah tetangga saya kebetulan ada dua ibu-ibu yang sedang ngobrol. Sayup-sayup terdengar sebuah perkataan yang membuat tangan saya berhenti untuk menyapu. “Itu tuh lihat mbaknya Emil. Bajunya gedhe-gedhe kayak orang hamil aja” kata salah seorang diantaranya sambil melihat ke arah saya.

Akhwati fillah… mungkin berpakaian seperti kita masih menjadi hal yang “aneh” bagi lingkungan sekitar. Berjilbab rapi, berpakaian longgar, rok, deker dan kaos kaki. Namun semua pertanyaan di atas adalah ujian bagi kita apakah kita akan tetap berpegang teguh pada prinsip berpakaian kita yang kita anggap sudah sesuai syariat ataukah sebaliknya. Dan pernyataan tersebut juga sebagai bentuk ujian dari Allah apakah kita mampu bertahan dianggap asing di negeri sendiri.

Dalam surat Al-Ankabut ayat 2-3 Allah berfirman yan artinya, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.

Kalau dalam cerpen Ketika Mas Gagah Pergi mbak Nadia seorang akhwat yang mulai mengenakan jilbab saat kuliah di Amerika mengungkapkan 8 alasan mengapa dia mengenakan jilbab, maka saya di sini juga ingin mengungkapkan beberapa alasan, mengapa kita mengenakan pakaian seperti sekarang ini.

Yang pertama, berpakaian secara syariat adalah perintah Allah. Sedangkan secara umum syarat pakaian yang sesuai syariat adalah longgar, tidak membentuk lekak-lekuk tubuh, tidak tembus pandang/nerawang, tidak menyerupai laki-laki, menutup seluruh anggota tubuh, dan tidak memakai minyak wangi yang berlebihan sehingga dapat mengundang fitnah bagi mereka yang memakainya.

Yang kedua, kenapa jilbab saya didobelin? Atau kenapa jilbabnya gedhe atau lebih tepatnya menutup dada? Seperti yang saya sebutkan di atas syarat pakaian yang syar’i salah satunya adalah tidak nerawang. Biasanya jilbab yang dijual sekarang ini bahan kainnya tipis, terutama jilbab paris sehingga jika tidak didobelin maka rambut masih akan kelihatan.

Dari Abdullah bin Umar ra, dia menceritakan, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Pada akhir umatku nanti akan ada orang laki-laki yang menaiki pelana, mereka singgah dipintu masjid, yang wanita-wanita mereka berpakaian tetapi (seperti) telanjang, di atas kepala mereka terdapat sesuatu seperti punuk unta yang mirng. Laknat mereka, karena mereka semua terlaknat.” (HR. ibnu Hibban). Dalam hadits tersebut sudah jelas Allah melaknat wanita yang berpakaian tapi telanjang. Karena pakaiannya atau jilbabnya tipis sehingga rambut, atau bentuk tubuhnya masih kelihatan.

Pernah suatu saat saya berdebat dengan salah seorang teman KKN saya, kurang lebih seperti ini,

“Kenapa sih jilbab kamu mesti didobelin bude?”tanyanya saat melihat saya memakai jilbab rangkap dua.
“Biar auratnya ga kelihatan tante” jawab saya.
“Tapi kan jilbab kamu itu ga begitu nerawang bud?”
“Masih kelihatan kok tante. Coba deh tan, kamu amatin jilbab kamu” kata saya sambil memintanya mengamati jilbabnya sendiri. Ia lalu mengamati jilbabnya sendiri di depan kaca.
“Iya juga sih, tapi gapapa kok bud. Ga begitu”
“Jangan gitu tan, sehelai rambutpun yang kelihatan bisa mengundang syahwat laki-laki. Mereka akan membayangkan bagaimana bentuk rambut kita” kata saya memperjelas. Teman saya itu hanya diam. Setelah itu dia hampir tidak pernah protes mengenai jilbab saya lagi.

Selain itu kenapa jilbabnya mesti gedhe atau lebih tepatnya menutup dada? Akhwati fillah, di dalam Qur’an surat An-Nur ayat 31 yang artinya “Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya...” dalam ayat tersebut sudah jelas bahwa kita diperintahkan untuk menjulurkan jilbab hingga menutup dada.

Kalau ada yang tanya “apa ndak panas?”. Ya panas itu jelas, apalagi kalau di daerah Gresik dan sekitarnya. Tapi api neraka itu apa ndak lebih panas lagi? Apakah kita ndak takut gara-gara rambut atau bentuk tubuh kita kelihatan, lantas kita mencicipi panasnya api neraka yang panasnya 70 kali lipat dari panasnya api dunia?

Yang ketiga, kenapa mesti pakai rok? Karena syarat berpakaian yang syar’i adalah tidak menyerupai laki-laki. Rasululullah bersabda melalui Ibnu Abbas: Beliau melaknat seorang laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (HR. Bukhari). Sedangkan memakai celana, meskipun ndak ketat alias longgar, tetap saja menyerupai laki-laki. Selain itu dengan memakai rok atau gamis akan memperjelas identitas kita sebagai perempuan.

Dan yang terakhir kenapa pake deker dan kaos kaki, karena seperti halnya shalat, aurat seorang wanita itu seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Asma binti Abu Bakar telah menemui Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasulullah “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja” (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka memakai deker di lengan adalah sebagai antisipasi baju kita yang longgar kadang tanpa sengaja terbuka ke atas, atau ketika kita banyak aktifitas sehingga memungkinkan tersingkapnya lengan baju kita.

Dan mengapa mengenakan kaos kaki? Karena kaki juga termasuk aurot kita yang harus ditutupi. Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca yahoo.com bahwa salah satu anggota tubuh yang menarik laki-laki adalah kaki. Hayoo, tentu kita ngga mau kalau ada seorang yang bukan muhrim lihat-lihat kaki kita kan? Selain itu dengan adanya kaos kaki, kaki kita akan terlindungi dari sinar matahari dan kotoran. Ingat kaki merupakan salah satu anggota tubuh yang berhubungan langsung dengan tanah. Dengan memakai kaos kaki, maka kita menjaga kesehatan kaki kita. Waallahu a’lam bish shawab. [Ukhtu Emil]
More aboutKenapa Harus Pakaian Syar’i?

Kembali Menyemai Cinta pada Al Qur'an

Posted by Zam on Saturday, March 30, 2013


“Sebab para mujahid pejuang yang ada di Gaza begitu cinta dan yakin dengan Al Qur’an. Hingga Al Qur’an itu tak hanya ada di bibir mereka tapi juga ada dalam dada mereka. Itulah alasan mengapa kota Gaza itu begitu diberkahi”

Siang itu saya rasanya ketiban rejeki. Adalah sebuah keberkahan tersendiri bisa bertemu dengan muslimah yang satu ini. Nama beliau, Dr. Sarmini, M.A. atau lebih akrab disapa Umu Saudah. Di tengah kesibukan “ liburan”, demikian beliau menyebut perjalanan kunjungan- kunjungan “Kampanye Cinta Al Qur’an ” yang dilakukannya beliau menyempatkan hadir di Insititusi tempat saya mengabdi. Beliau adalah penggagas Rumah Tahfidz Utrijah di Jakarta. Hari itu beliau membangunkan kesadaran kami untuk kembali cinta pada Al Qur’an. Dan termotivasi untuk mulai berazzam menghafalnya..

Beliau menyampaikan pada kami yang hadir siang itu bahwa semua orang bisa menghafal Al Qur’an. Sebab Allah telah berjanji akan memudahkan bagi siapa saja yang berazzam untuk melakukannya. Dan sudah terbukti sejak zaman Rasulullah hingga kini, para penghafal Al Qur’an berasal dari latar belakang yang bervariasi. Lintas usia, golongan dan ras. Mulai yang berusia dini hingga yang berusia lanjut, ada dan bisa menjadi penghafal Al Qur’an. Penghafal Al Qur’an tidak juga terbatas pada lingkup Negara Arab atau orang yang mengenal bahasa Arab saja, beliau menyebut nama besar Imam Bukhari sebagai contoh cendekiawan muslim yang hafal Al Qur’a n semenjak kecil meski mereka bukan berasal dari daerah Arab. Sebagaimana nama yang dinisbatkan pada beliau, Bukhara itu nama daerah di sekitar semenanjung Balkan (dataran sekitar Rusia sebelum pecah menjadi negara-negara kecil).

Begitupun dalam hal fisik, itu bukan jadi penghalang. Penghafal Al Qur’an yang tubuhnya normal banyak tapi tak sedikit yang tubuhnya tak lengkap. Tidak cukup hanya tunanetra, bahkan beliau mencontohkan ada seorang yang tunarungu dan tunawicara tapi mampu menghafal 3o juz. Bahkan lebih ekstrim lagi, Dr. Sarmini menyebut jika bukan hanya orang muslim yang mampu menghafal Al Qur’an, missionarispun bisa melakukannya. Subhanallah…. itulah janji Allah.

Selanjutnya, beliau mengungkapkan bahwa segala sesuatu itu keberkahannya dimulai dari Al Qur’an. Maka siapapun, lembaga, dan institusi apapaun terutama lembaga pendidikan, jika lebih mengedepankan Al Qur’an sebagai titik kosentrasi dan pondasi dasar bisa dipastikan akan menuai keberkahannya. Al Qur’an itu membawa berkah. Itulah alasan mengapa kota Gaza itu begitu diberkahi. Meski yang disisakan oleh Zionis Yahudi Israel bagi Palestina itu sekedar tanah –tanah gersang dan tandus sementara mereka menikmati tanah-tanah subur di sekitar perbatasan Rafah dan Tepi Barat. Tapi siapa mengira tanah tandus Gaza mampu menumbuhkan pohon–pohon mangga dengan subur yang mana buah dari pohon tersebut begitu lebat hingga berceceran di tanah. Sebab di tanah itulah pertempuran antara yang haq dan yang batil sedang berlangsung. Sebab para mujahid pejuang yang ada di Gaza begitu cinta dan yakin dengan Al Qur’an. Hingga Al Qur’an itu tak hanya ada di bibir mereka tapi juga ada dalam dada mereka.Siang dan malam mereka disibukkan dengan tilawah dan menghafal Al Qur’an saat tak bertugas jaga. Sehingga atmosfer energi positif dari Al Qur’an itu yang kemudian mendatangkan keberkahan pada kota Gaza sebagai mana kita pernah mendengar kristal air berbentuk indah bisa muncul dari air yang sering diberi perkataan dan energi positif. Dan gelombang yang dipantulkan oleh orang pembaca dan penghafal Al Qur’an itu adalah energi positif.

Beliau menambahkan, mencintai dan menghafal Al Qur’an itu sebagai salah satu usaha untuk mengembalikan kejayaan Islam. Karena kejayaan itu tidak akan kembali kecuali unsurnya sama, yakni kembali pada Al Qur’an. Jika kita melakukan sebagai mana dulu Sahabat Rasulullah lakukan, maka kita bisa mendapatkan kejayaan yang sama. Sebab sekali lagi, faktor pengaruhnya sama. Bukti nyatanya sekali lagi ada di kota Gaza. Mengapa di kota yang begitu sempit dengan penduduk yang begitu padat tapi mereka tidak pernah menyerah untuk melakukan perlawanan terhadap Zionis Yahudi Israel..? Mengapa jika sekian puluh ribu jiwa meninggal akibat pertempuran, seketika itu pula Allah ganti dengan jumlah yang setimpal, bahkan berlipat-lipat..? Sebab Al Qur’an ada dalam dada mereka. Sebab mereka semuanya tak boleh dan tak pernah melepaskan diri dari Al Qur’an. Dan di Gaza paling banyak meluluskan penghafal Al Qur’an. Dan paling banyak menggelar wisuda penghafal Qur’an. Maka Allah pun memberkahi kota Gaza. Itulah yang membuat penduduk dan mujahid pejuang di Gaza punya kekuatan yang begitu dahsyat hingga canggih dan lengkapnya senjata yang digunakan oleh Zionis Yahudi Israel itu tidak berpengaruh apapun bagi mereka. Yang hingga detik ini mampu menjaga masjidil Aqsho tetap berdiri
.
Negara Indonesia itu lebih stabil dan lebih aman daripada Gaza-Palestina. Jika mereka bisa dan mampu, Indonesiapun pasti bisa dan mampu, demikian beliau memotivasi. Alhamdulillah kita patut bersyukur jika saat ini banyak orang tua yang berbondong-bondong mengirim anaknya untuk belajar Al Qur’an. Mungkin jika boleh dibilang trennya sedang mengarah ke sana. Tapi, Dr Sarmini menegaskan bahwa tidak boleh jika itu sekedar tren dan hanya ikut-ikutan. Niatan kita mesti diluruskan kembali. Jika memang kita menginginkan pemimpin masa depan yang mampu mengantarkan kejayaan Islam maka kewajiban kita semua untuk memunculkan generasi tangguh yang memang siap untuk menyongsong kebangkitan umat. Kewajiban kita untuk mengenalkan, mendorong dan memotivasi generasi penerus kita untuk mencintai dan menghafal Al Qur’an.

Dan tentu saja langkah besar itu dimulai dari kita. Dimulai dari saya juga… tentu saja. Mulai lebih mencintai Al Qur’an dengan berazzam menghafalnya. Hingga berkah dari Allah akan hadir tanpa diminta. [Kembang Pelangi]
More aboutKembali Menyemai Cinta pada Al Qur'an

Perantau – Nasyid by The Zikr (Lirik & Video Clip)

Posted by Zam

Berikut ini adalah lirik nasyid "Perantau" dari The Zikr beserta video clip (unofficial) :

Perantau

Perantau musafir perjuangan
Tabahkanlah hatimu
Berjuang di rantau orang
Sedih pilu hanya engaku yang tahu

Ingatan anak dan isteri
Janganlah menghiris hatimu
Kerinduan desa nan permai
Janganlah melemahkan semangat juangmu

Di waktu ujian badai terus melanda
engkau tetap gigih berjuang
membenarkan sabda junjungan
Terus memburu menuntut janji
Pastilah Islam gemilang lagi

Tapi pejuang kembara perjuangan
Ujian bukan batu penghalang
Kerana itulah syarat dalam berjuang

Oh pejuang
Di manapun ada ketenangan
Di manapun ada kebahagiaan
Bila insan kenal pada Tuhan
Kasih sayang dan pembelaan-Nya
bagi insan yang menyerahkan
Jiwa dan raga, anak dan isteri
Kepada Allah

Video clip "Perantau" (unofficial)
More aboutPerantau – Nasyid by The Zikr (Lirik & Video Clip)

Dian Pelangi “Hijabers” Hampir Ditangkap Tentara Zionis

Posted by Zam


Dian Pelangi pernah merasakan langsung “kebengisan” tentara Zionis di bumi Palestina. Desainer muda penggagas komunitas Hijabers itu hampir saja ditangkap tentara entitas penjajah Yahudi. Untungnya, seseorang membantu menyelematkannya.

Peristiwa menegangkan itu terjadi pada 2011 lalu. Saat itu, Dian diundang kedutaan Yordania untuk menggelar pameran di sana.

"Sebuah pengalaman traveling yang berharga selain umrah, adalah waktu aku pergi ke Palestina dalam rangka undangan Kedutaan Yordania. Saya fashion show dan pameran," kata Dian dikutip dari Okezone, Sabtu (30/3).

Walaupun datang sebagai undangan, Dian tidak lantas merasakan jalan mulus untuk menikmati momen liburannya. Tentara Israel selalu siap siaga mengawasi gerak-gerik setiap orang yang lewat. Bahkan, Dian sempat dicurigai hingga dikejar oleh tentara Israel.

"Di pasar tradisional pun banyak tentara Israel. Saya hampir dikejar tentara Israel, sampai mereka pasang senapan, soalnya saya sempat lari dari mereka, jadi mencurigakan. Untungnya, saya bisa lolos, ada tour guide yang langsung menyelamatkan, dan bilang kalau saya turis," tutur Dian.

Wanita kelahiran 14 Januari 1991 itu menilai, sebenarnya negara Palestina memiliki banyak potensi pariwisata untuk bisa menarik wisatawan mancanegara. Namun, keberadaan Israel membuat atmosfer konflik lebih dominan di sana. [AM/Okz]
More aboutDian Pelangi “Hijabers” Hampir Ditangkap Tentara Zionis

Islam Jadi Pelajaran Agama Paling Diminati di AS

Posted by Zam


Amerika Serikat (AS) telah memasukkan pelajaran agama dalam kurikulum pembelajaran sekolah. Tak terkecuali Islam. Yang mengejutkan, Islam menjadi pelajaran agama yang paling diminati di AS.

Imam Pusat Kebudayaan Islam New York Shamsi Ali mengungkapkan alasan di balik tingginya minat belajar Islam di sekolah tersebut.

"Itu karena kejadian-kejadian yang belakangan terjadi, membuat nama Islam naik daun," kata Ali di Jakarta, seperti dikutip ROL, Jum’at (29/3) malam.

Ali mengakui, kehidupan muslim di AS berjalan normal. Karena negara menjamin hal itu lantaran bagian dari hak asasi manusia. Meski pun masih ada kasus diskriminasi di negeri Paman Sam tersebut.

"Tapi sekarang sudah banyak yang melawan (diskriminasi Islam) di antara umat non-Islam sendiri," tambah dia.

Sebelumnya dilaporkan bahwa bersamaan dengan sentimen anti-Islam, pertumbuhan agama Islam di AS justru semakin pesat. Menurut penelitian, jumlah penganut Islam meningkat 2,6 juta setiap tahun, menjadikan umat Islam mendekati angka pengikut Yahudi sebagai agama kedua terbesar di AS.[IK/Rpb/bsb]
More aboutIslam Jadi Pelajaran Agama Paling Diminati di AS

Akhwat Tomboy

Posted by Zam on Friday, March 29, 2013


“Ustadzah tomboy ya?” kata salah seorang santri yang membuat saya kaget. Namun saya mencoba tersenyum dan balik bertanya, “kok adek tahu?”
“Iya, dilihat dari cara jalannya” jawab santri tersebut dengan polosnya
“Deg!!!” saya terhenyak dan langsung mengamati cara jalan saya. Sejak saat itu saya selalu introspeksi agar setiap prilaku saya jangan sampai menyerupai laki-laki.

Saya teringat akan hadits ini: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Diantara tanda-tanda dekatnya Hari Kiamat adalah laki-laki menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki-laki.” (Riwayat Abu Nu’aim).

Hadits itu menjelaskan bahwa salah satu tanda kiamat adalah banyaknya wanita yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai perempuan. Sedangkan hukum seorang perempuan yang menyerupai laki-laki adalah haram. Seperti yang tertera dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwah Rasululullah bersabda melalui Ibnu Abbas : Beliau melaknat seorang laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (HR. Bukhari).

Akhwati fillah… Tanpa kita sadari fenomena seperti ini sering terjadi di tengah kehidupan kita. Sebagai contoh saya sebutkan salah seorang teman saya. Kami punya banyak kesamaan karakter. Hanya saja dia lebih tomboy dari pada saya. Sandal gunung, kaos oblong, hem, jaket, ransel itu adalah gayanya sehari–hari. Bahkan kalau saya ingat waktu itu dia sempat ke walimah memakai sandal gunung dan tas ransel. Gubrak!!!

“Kamu mau naek gunung apa mau ke walimahan???,” Ledek saya saat dia cerita habis dari walimah memakai sandal gunung dan tas ransel. Sampai saya sering menyebutnya akhwat ganteng. Karena lagi dan lagi saya menyangka ada ikhwan masuk.

Itulah sedikit cerita tentang teman saya. Mungkin dia sudah berproses, jilbabnya besar namun sikap dan style-nya yang menyerupai ikhwan membuat kita harus merenungkan kembali bagaimana seorang akhwat harusnya bersikap. Mungkin ketika kita menyadari kodrat kita sebagai seorang akhwat, maka tak sepantasnya kita bersikap seperti itu.

Rasululullah bersabda melalui Ibnu Abbas : Beliau melaknat seorang laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (HR. Bukhari). Hadits ini dimaknakan bukan sekedar penampilan yang menyerupai laki-laki tapi juga sikap dan prilaku. Oleh karenanya jangan bangga bila engkau mendapat gelar akhwat ganteng. Kalau kita ingat, hadits Rasulullah di atas, mungkin kita akan berpikir ulang untuk melakukan hal-hal yang menyerupai laki-laki termasuk dalam style dan prilaku. Karena kita tahu bagaimana hukum akhwat yang bersikap menyerupai ikhwan.

Akhwati fillah… Berubah menjadi akhwat bukan sekedar berubah dari celana jin menjadi rok, bukan sekedar kaos oblong menjadi blus panjang, dan bukan sekedar mengubah jilbab gaul menjadi jilbab gedhe. Namun penanaman nilai karakter keakhwatan itu sendiri yang perlu ditanamkan dalam diri. Bagaimana seharusnya seorang akhwat bersikap, bagaimana seorang akhwat berperilaku sehingga tidak sampai menyerupai laki-laki. Waallahu a’alam bish shawab. [Ukhtu Emil]
More aboutAkhwat Tomboy

Analisa Hukum Kasus LHI, Kasus Suap Pertama yang Membuat KPK Buntu

Posted by Zam


Kejanggalan demi kejanggalan kasus Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) tanpa alat bukti yang kuat menjadi bumerang bagi kredibilitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketiadaan bukti kuat adanya suap yang diterima LHI justru diikuti dengan penetapan sebagai tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Ada apa di balik KPK dan bagaimana tinjauan hukum kasus tersebut? Berikut analisa rinci melalui kulwit @dangtuangku:

1. Sebenarnya tak susah untuk tahu janggalnya kasus LHI yg diusut KPK.

2. Pertama KPK persangkakan LHI terima suap. Pasal 5, 11 dan 12 UU Tipikor.

3. Bukti yg digadang2kan KPK lewat bocoran ke media adalah ada rekaman sadapan.

4. Ternyata belakangan rekaman itu tidak ada seperti pengakuan KPK sendiri.

5. Pertemuan Medan yg disebut2 utk suap kuota impor. Ternyata juga pepesan kosong.

6. Disana bukan soal suap tapi adu data antara mentan dgn asosiasi importir.

7. Mentan bilang persediaan daging cukup dan kuota tak perlu naik. Asosiasi minta kuota naik.

8. Mentan menolak permintaan menaikkan kuota. Fakta data, kuota turun. Mentan benar.

9. Awalnya KPK menggambarkan lewat bocoran ke media, pertemuan Medan begitu hebat.

10. Bocoran itu menciptakan interprestasi seakan dihadiri LHI-Mentan dan Indoguna sekaligus.

11. Fakta yg terungkap ternyata beda. LHI-Mentan-Indoguna tak ketemu bersamaan dlm satu pertemuan.

12. Inilah kasus suap pertama yg membuat KPK buntu, padahal katanya tangkap tangan.

13. Penyebab buntunya karena LHI tak tangkap tangan. Uang AF tak pernah sampai ke LHI.

14. Ini yg kami sebutkan perbedaan penampilan KPK dlm kasus LHI dgn kasus suap lain.

15. Dalam kasus LHI yg tertangkap tangan AF, makelar yg diasumsikan suruhannya LHI.

16. Kami dr awal amat yakin KPK tak punya sadapan percakapan LHI-AF soal suap.

17. Walau KPK lewat media yg digalang johan budi, membuat kesan bahwa rekaman itu ada.

18. Mengapa kami dari awal tak yakin. Sebab jika memang ada rekaman itu, so KPK pasti tunggu uang suap mengalir dulu ke LHI.

19. Setelah itu baru tangkap tangan. Dan pembuktian gampang. Tidak perlu ruwet begini. Ada apa sebenarnya dibalik kasus LHI?

20. Faktanya tidak. AF terpaksa diciduk krn ada tanda2 uang itu memang bukan untuk LHI. Sekali lagi ada apa sebenarnya dibalik kasus LHI?

21. Kami sudah tweetskan banyak kasus suap yg ditangkap kpk lain.

22. Gimana KPK bisa tunggu uang sampai ke penyelenggara negara berhari2.

23. Kasus james gunarjo-tommy hindratmo, suap pegawai pajak dari bhakti investama, misalnya. Uang udah di kurir tiga hari.

24. KPK sabar menunggu sampai mengalir dari kurir ke tommy. Mengapa? KPK sangat yakin bakal mengalir ke tommy karena ada sadapan.

25. Sedangkan AF yg diasumsikan KPK sebagai kurir LHI, justru tidak ditunggu KPK sampai AF bawa uang ke LHI. Mengapa?

26. Mengapa? Karena KPK tak yakin uang bakal sampai ke LHI. Sebab tak ada sadapan sbg penuntun. Sumber kami di kpk jg membenarkan soal ini.

27. Bingung buktikan LHI terima suap, KPK pake jurus kedua. Jurus klasik polisi dan jaksa. Ingat, KPK kan polisi dan jaksa juga hehehe...

28. Rusak karakter LHI dgn tsk pencucian uang. Bikin sebanyak2nya pasal tuduhan. Tokh masyarakat juga banyak tak ngerti.

29. Kami berdiskusi dgn banyak pakar dan penegak hukum senior. Gimana kok bisa LHI menjadi tsk pencucian uang?

30. Apa pidana pokoknya sehingga dituduh melakukan tindak pidana pencucian uang?

31. Pidana pokok yg mungkin, ya suap tadi. Lha bukti suap gak ketemu-ketemu, malah pindah sangkaan pencucian uang.

32. Lihat pasal cucian uang: menerima, bla2...uang yg diduga diketahui hasil tindak pidana.

33. Konstruksinya, LHI terima uang yg diduga diketahui LHI hasil tindak pidana.

34. Tindak pidana apa? Ya tindak pidana suap yg tak bisa dibuktikan tadi.

35. Lho gimana membuktikannya? Apa pakai sulap?

36. KPK bila ditanya soal ini ngeles nanti dibuktikan di pengadilan. http://Ngeles.com/ klasik hehehe.

37. Kami menduga, penetapan tsk pencucian uang adalah strategi KPK ulur waktu kasus LHI. Istilah lainnya seperti digoreng-goreng lah.

38. Sambil meluncurkan duluan kasus arya-juard ke penuntutan dan terus ke pengadilan.

39. Sebab waktu dah mepet. Tsk ditahan dan ada batas waktu kewenangan penyidik menahan.

40. Jadi perkara juard-arya, pemberi uang ke AF, diadili dulu di pengadilan tipikor.

41. Goreng2an kasus LHI ala KPK di penyidikan ini akan dijadikan alat tekan berupa opini kepada hakim yg periksa kasus arya-juard.

42. Agar perkara juard-arya yg diperiksa hakim di pengadilan terpaksa dinyatakan terbukti.

43. KPK menurut kami tak peduli lamanya arya-juard dihukum, sebulan kek, yg penting terbukti.

44. Bila arya-juard, terbukti maka LHI otomatis di pengadilan nantinya terpaksa terbukti juga.

45. Utk bisa memahami tuits kami ini soal strategi KPK. Liatlah kasus anggodo.

46. Buang dulu prasangka ke anggodo seperti gambaran pers. Anggodo dituduh menyuap. Kita bicara hukum aja.

47. Mari kita merenung. Siapa yg disuap anggodo sebenarnya? Bibit-Chandra atau Ari Muladi.

48. Bibit-Chandra tidak. Faktanya. Keduanya tak diadili kok. Ari Muladi. Siapa Ari?

49. Pejabat negara? Bukan. Swasta. Persis seperti AF, bukan pejabat negara.

50. Tapi tekanan opini yg digalang johan budi membuat anggodo jadi musuh bersama.

51. Ada tak ada yg disuapnya, pokoknya harus terbukti suap, karena duit kakaknya dah keluar.

52. Oh ya, sekedar mengingatkan, duit suap itu milik anggoro, kakak anggodo.

53. Faktanya hakim menyatakan anggodo terbukti menyuap. Siapa yg disuapnya? Hantu?

54. Balik ke kasus LHI. Perkara Arya-Juard akan juga dipaksakan terbukti. Kalo tidak gawat.

55. Kami diskusi dgn para penegak hukum senior. Mereka punya kesimpulan sama.

56. Banyak yg aneh dlm kasus LHI. Mereka juga bilang LHI dan kasus sprindik AU adalah pertaruhan besar KPK.

57. Bila LHI tak terbukti nantinya di pengadilan, sprindik terbukti disebar pimpinan KPK yg dah disumpah jaga rahasia, KPK bisa bubar.

58. Sebab, kata mereka, bila KPK terbukti mengkriminalisasi LHI dan ada motif politik dibalik sprindik, akan muncul arus balik besar ke KPK.

59. Ini sebabnya KPK akan mati2an membuktikan Arya-Juard. Main kotor bila perlu.

60. Sekian tweets ini, sambil kita tunggu perkara arya-juard. Moga2 cepat masuk pengadilan.

61. Agar kita tahu dan menguji dugaan kita dgn lihat kasusnya di pengadilan yg sudah terbuka.

[Sumber: Twitter, Islamedia]
More aboutAnalisa Hukum Kasus LHI, Kasus Suap Pertama yang Membuat KPK Buntu

Abraham Samad Akan Dikudeta, Ini Komentar PKS

Posted by Zam


Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad bahwa ada kelompok yang akan mengkudeta dirinya, sangat mengejutkan publik. Ditambah lagi dengan pengakuan Juru Bicara KPK Johan Budi bahwa memang kerap terjadi perbedaan di internal KPK, termasuk saat pelaksanaan ekspose atau gelar perkara.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf tidak heran bila ada kelompok internal KPK ingin melengserkan posisi Abraham. Ia juga telah lama mendengar friksi internal di tubuh KPK.

"Friksi intern KPK isu sudah lama saya dengar. Kalau yang terakhir ini memang terkait sprindik. Kalau karena itu Abraham Samad mau dilengserkan," ungkap Muzzammil kepada Okezone, Jumat (29/3).

Muzammil menambahkan, di sejumlah negara pembocoran sprindik oleh pihak internal instansi pemberantasan korupsi dapat dipidanakan.

"Karena di Hongkong dan Prancis pembocor penyadapan juga pidana. Dengan demikian KPK bersih-bersih semua. Sehingga kredibilitas KPK bisa lebih baik. Tidak terganggu permainan dari pihak luar," kata Muzammil.

Sebelumnya, Abraham menuding ada upaya untuk melakukan kudeta terhadap dirinya. Modusnya, ia mencurigai, ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja mengarahkan pelaku pembocor surat perintah penyidikan (sprindik) Anas Urbaningrum kepada dirinya.

"Kebocoran sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya dari KPK," kata Abraham dalam pesan singkatnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/3). [JJ/Okz/bsb]
More aboutAbraham Samad Akan Dikudeta, Ini Komentar PKS

Jika Orang Tua Menginginkan Anak Penghafal Al Qur’an

Posted by Zam



إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya..”
(QS. Al Hijr : 9)

Sudah merupakan janji Allah, bahwa Al Qur'an akan dipelihara Allah, diantaranya, di dada orang-orang muslim. Begitu banyak bukti, begitu banyak kisah tentang para penghafal Al Qur'an dari mulai zaman Rasulullah hingga kini. Dari berbagai macam warna kulit, ras, dan bangsa, semuanya ada yang menjadi penghafal Al Qur'an.

Begitu pun saat ini, di mana menghafal Al Qur'an menjadi trend. Banyak orang mau menghafal Al Qur’an. Banyak pula para orang tua yang berlomba-lomba memasukkan anaknya di sekolah-sekolah penghafal Al Qur'an. Tapi tidak sedikit juga orang yang mengatakan, “Apakah aku bisa menghafal Al Qur'an? Apakah aku bisa membuat anak-anakku menjadi penghafal Al Qur'an?” Kalau semua orang berazzam mau menghafal Al qur'an, pertanyaannya apakah semua orang mau menjalani prosesnya, proses sebagai orang tua bagi anak-anak penghafal Al Qur'an.

“Semua itu ada prosesnya, dan proses bagi orang tua yang anaknya penghafal Al Qur'an itu prosesnya luar biasa. Allah tidak akan memberi pahala yang besar kecuali liku-likunya juga luar biasa”, tutur Dr. Sarmini, pendiri Pesantren Utrujah, dalam sharing bersamanya di TK Islam Terpadu Al'Ibrah (28/3).

Bagaimana liku-likunya orang menjadi syahid tidak serta merta tanpa bantuan Allah pula. Seperti sahabat Khalid bin Walid yang mengharap syahid tapi meninggal di tempat tidur walau insya Allah mendapat pahalanya. Allah sudah menjanjikan 70 syafaat yang diberikan untuk keluarganya bagi mereka yang mati syahid. Sedangkan, bagi mereka yang penghafal Al Qura'an 40 syafaat.

Jika para orang tua memasrahkan begitu saja anak-anak mereka pada sekolah tanpa mendampinginya di rumah dengan menjaga muroja'ah dan mengkondisikan lingkungan anak dengan Al Qur'an serta bagaimana visi misi keluarga tersebut, tentu sangat bertentangan. Apakah mau jika hanya sekolah yang mendapat pahala. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan segala aktivitas dengan Al Qur'an. Sebagai contoh, anak-anak diajak untuk melihat wisudawan-wisudawati yang ada di Gaza agar mereka tahu bahwa yang mereka lakukan juga dilakukan oleh banyak anak di berbagai belahan dunia.

Kita punya tujuan lebih jauh yaitu menjayakan Al Qur'an. Jaya di atas generasi anak-anak kita. Jika generasi kita tidak layak, tidak loyal, maka Allah akan menggantikan dengan umat yang lebih loyal, lebih baik. “Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi. Kita ingin memantaskan di hadapan Allah, ‘Ya Allah, ini anakku siap’. Tentu kita harus memadankan, melayakkan, memantaskan di hadapan Allah”, imbuh beliau. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan keluarga-keluarga Qur'ani.

Bagaimana kita membangun kampung kita agar seperti yang ada di Gaza, kampung 0% buta huruf Al Qur'an. Ini harus menjadi agenda utama kita daripada 0% buta huruf bahasa Indonesia. Barangsiapa yang berkonsentrasi dan disibukkan oleh urusan Allah tanpa meminta urusan dunia, Allah akan memberikan urusan dunia itu tanpa diminta. Barangsiapa yang hanya mengurusi dunia, akan disulitkan. Contohnya, sholat Dhuha. Sering kali kita lupa bahwa yang menjadikan lancar bukan shalatnya tetapi Allah. Begitu pula dengan menghafal Al Qur'an, harus jelas kita sampaikan kepada anak-anak, mengapa harus menghafal Al Qur'an agar mereka bangga menghafal Al Qur'an. Kita harus mau membayar harganya. Jika anak berhasil sekian juz apa kita mau mendampinginya di rumah karena menjadi keluarga penghafal Al Qur'an luar biasa tantangannya tapi luar biasa berkahnya, banyak indahnya. Betapa waktu sangat berkah karena tidak sempat melakukan hal yang remeh temeh tidak ada gunanya.

Saat Dr. Sumarni bertanya ke salah seorang anak yang menghafal Al Qur'an apa ada kesulitan memahami pelajaran lain, ternyata tidak. Bahkan justru itu yang membuat anak konsentrasi, stabil, dan beradab. Anak lebih mudah diberi tahu. Dengan menghafal Al Qur'an, luar biasa kestabilan emosi anak. Beberapa anak yang masih terpaksa tidak perlu dipaksa. Biarlah berjalan alami saja karena biasanya jika sudah menambah hafalan, mereka akan merasa cinta dengan sendirinya. Anak dengan mental seperti itu sangat mudah untuk diberi pengertian.

Bukan hanya tentang metode yang menyenangkan yang mana yang kita pilihkaan untuk anak-anak, akan tetapi lebih pada bagaimana menanamkan ke mereka bahwa menghafal Al Qur'an itu yang mereka perlukan dalam hidup mereka. Mengapa hal ini dilakukan, tidak lain agar anak memiliki kemandirian, rasa ingin menghafal dan itu yang harus dicanangkan. Jadi, jika para orang tua menginginkan anak-anaknya menjadi luar biasa sebagai penghafal Al Qur'an, mereka harus mau menjalani proses yang luar biasa pula. [Gresia Divi]
More aboutJika Orang Tua Menginginkan Anak Penghafal Al Qur’an

Kisahku Jatuh Cinta pada KAMMI (2)

Posted by Zam


Kisah ini pernah kutulis setahun yang lalu, tepat pada tanggal yang sama. Kini aku menuliskannya kembali dengan disertai harapan baru...

Siang itu terik matahari memanaskan kota Surabaya. Tanpa kompromi sinarnya menyengat kulitku, seakan ingin menghitamkan warnanya yang sudah gelap. Tubuh juga berkeringat. Tapi itu tak menghalangiku datang ke toko buku. Kebetulan, tak ada jadwal kuliah pada jam itu.

Ini kali kesekian aku terpesona dengan buku-buku tentang tarbiyah, Ikhwan dan Hasan Al Banna. Untaian kata-katanya menyentuh hatiku. Ketegasannya membangkitkan semangatku. Deskripsi gerakan dan tokohnya membuat aku penasaran untuk bertemu.

Saat itu aku telah bergabung di sebuah lembaga dakwah kampus. Aku bahkan telah diamanahi sebagai Sekretaris Umumnya. Namun, membandingkannya dengan buku-buku yang kubaca, aku merasa ada yang berbeda. Sosok gerakan ideal memenuhi pikiranku dan semakin mendesakku untuk mencarinya, untuk bergabung dengannya.

Hingga tibalah waktu itu. Kakiku tak tertahankan untuk kembali ke ITS. Kunjungan pertama memang gagal. Aku tak mendapatkan informasi yang kuinginkan. Tidak pula bertemu dengan orang yang fikrahnya mirip Ikhwan. Waktu itu aku bahkan ditawari untuk bergabung dengan sebuah gerakan yang mencurigakan; menurut buku yang kubaca, itu semacam gerakan sempalan.

Aku tak putus asa, aku yakin seperti yang kudengar di kampus ini aku akan menemukannya. Atau minimal mendapatkan informasi yang lebih jelas tentangnya.

Di masjid Manarul Ilmi, aku berjumpa dengan seorang mahasiswa yang sejuk wajahnya, teduh dan tajam sorot matanya. Berbicara dengannya aku mulai merasakan kekokohan aqidahnya dan kecerdasan pikirannya.

"Di Indonesia tidak ada Ikhwanul Muslimin, akhi," kata mahasiswa yang kemudian memperkenalkan namanya Agus Wahyu Dwianto itu setelah aku mengutarakan maksudku. "Tapi jika engkau ingin bergabung dengan gerakan Islam dan memperjuangkan dakwah, bergabunglah dengan KAMMI."

Aku tak tahu mengapa aku langsung menerima tawarannya. Mungkin karena pribadi Mas Agus yang mencerminkan keteladanan, atau karena fikrahnya yang sejalan dengan apa yang aku baca dan kini aku mencarinya. Atau mungkin, lebih tepatnya, karena kedua-duanya; muatan dakwah dan dainya.

Sebelum berpisah, Mas Agus mengundangku untuk hadir dalam halal bi halal selepas Ramadhan nanti. Aku mengiyakan.

Pertemuan keduaku dengan Mas Agus, dan pertemuan pertamaku dengan aktifis KAMMI 1011 berlangsung di Ma'had Ukhuwah Islamiyah. Acara halal bi halal dimulai dengan pembukaan dan sambutan ketua umum. Saat itu aku baru tahu bahwa Mas Agus adalah ketua umum. Pantas saja, pribadinya istimewa. Acara dilanjutkan dengan taujih ustadz. Aku lupa namanya, tetapi aku sangat ingat ia memulai taujihnya dengan mendemonstrasikan tetes-tetes yodium mengeruhkan air, menggambarkan maksiat menodai hati kita.

Selesai taujih yang menggetarkan, satu persatu ikhwah KAMMI menceritakan pengalaman mudiknya. Bukan sekedar cerita, ada banyak ibrah di sana. Bagaimana dakwah kampung selama liburan sangat berbeda nuansanya dengan dakwah kampus yang setiap hari digeluti. Hangatnya ukhuwah sangat terasa saat para ikhwan bersalaman dan berpelukan sebelum pulang, diiringi mata yang berkaca-kaca.

Pekan-pekan berikutnya membawa keindahan yang belum pernah kurasa. Ba'da Isya' hingga menjelang tengah malam, sekali dalam sepekan kami melingkar dalam forum kaderisasi.

"Akh, antum kalau pulang naik apa?," kata seorang ikhwah satu grup pada pertemuan ketiga, yang mulai menyadari bahwa aku tak membawa sepeda.
"Jalan kaki," jawabku agak malu. Sebab di waktu itu aku tak memiliki sepeda, apalagi motor. Berangkat dari semolowaru aku naik angkot. Pulangnya, sekitar jam 11 malam tak ada lagi angkot yang lewat. Aku menempuh jarak sekitar 7 Km itu dengan jalan kaki.
"Masya Allah, akhi... ane antar antum ya." Demikianlah, kini aku hampir selalu pulang dibonceng motor, kecuali saat ia absen dan tak ada lagi yang membawa motor.

Pertemuan halal bi halal di ma'had sesungguhnya telah membuat aku jatuh cinta pada KAMMI. Namun, momen ukhuwah demi ukhuwah seperti ini membuat cintaku menyala-nyala. Apalagi nasehat ruhiyah dalam setiap pertemuan pekanan itu. Jiwaku hidup. Dan anehnya, aku tak lagi mencari-cari Ikhwan. Mungkin ini yang disebut tsiqoh. Aku percaya dan yakin bahwa Ikhwan memang tak ada di Indonesia. Tapi tak apalah, tarbiyah dan ukhuwah yang aku dapatkan rasanya tidak jauh berbeda dari apa yang aku baca dalam buku-buku Ikhwan.

Hari-hariku selanjutnya banyak diwarnai aktifitas KAMMI; baik pengkaderannya, aktifitas sosialnya, hingga aksi-aksinya. KAMMI membuat hidupku lebih baik; pemahaman Islam kudapatkan, wawasan dan keilmuan berkembang, terasah pula skill organisasi dan kepemimpinan, serta turut aktif berkontribusi dalam dakwah Islam dan perbaikan negeri. Sekitar enam tahun kemudian aku beruntung bisa ikut DM3.

Kini, KAMMI yang kucintai telah berusia 15 tahun sejak ia dideklarasikan tahun 1998 silam. Dengan melihat perkembangan kondisi nasional di tahun ini yang karut marut, di mana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sebelumnya merupakan lembaga pemerintah paling dipercaya publik kini juga tampak tak lagi independen, cinta dan harapanku pada KAMMI kembali bersatu dalam hati. Jika beberapa tahun terakhir ini gerakan mahasiswa terkesan “mati suri”, agaknya saat ini adalah momentum untuk bangkit. KAMMI bisa menjadi pelopor dan bergandengan tangan dengan sesama gerakan mahasiswa untuk kembali bergerak.

Terlebih, apa yang baru saja dilontarkan Ketua KPK Abraham Samad, bahwa ada kelompok yang mau mengkudeta dirinya. Ditambah dengan pengakuan juru bicara KPK Johan Budi bahwa memang kerap ada perbedaan diantara pemimpin KPK, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga super bodi itu semakin memudar. Dan ini berbahaya. Kepada lembaga mana lagi publik akan percaya jika KPK saja sudah tidak independen dan dicengkeram “konspirasi”?

Maka harapanku pada KAMMI yang kucintai adalah, tunjukkan gerakanmu untuk mendukung KPK berani jujur. Hingga ia tidak diskriminatif. Tidak mengorbankan pihak yang tidak bersalah dan membiarkan pihak yang terlibat kasus mega korupsi. Bukankah banyak rekaman yang didapat KPK dari hasil penyadapan? Sayangnya, semua itu terserah KPK apakah mau membukanya ke publik atau tidak. Kita juga tak pernah tahu dari sekian banyak penyadapan itu mana yang akan dijadikan barang bukti dan mana yang tetap disimpan rapi atau bahkan dimusnahkan. KAMMI dan gerakan mahasiswa bisa memainkan perannya, mendorong KPK agar tetap independen dan bersatu, agar berani jujur. Hebat.

Selamat Milad KAMMI; tulis kembali sejarah, tuntaskan perubahan! Jangan titipkan reformasi yang telah engkau mulai! [Abu Nida]
More aboutKisahku Jatuh Cinta pada KAMMI (2)

Pengamat: SBY Sering Tegur Menteri Sibuk Urus Parpol, Kok Malah Mau Jadi Ketum Demokrat?

Posted by Zam


Kabar kesediaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum Partai Demokrat mengantikan Anas Urbaningrum menuai kritikan sejumlah pihak. Pengamat politik Hanta Yuda melontarkan beberapa poin kritikan jika Presiden SBY benar-benar menjadi Ketua Umum.

Diantaranya adalah, SBY sering menegur Menteri yang sibuk mengurus partai politik. Jika SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, itu bertolak belakang dengan pernyataannya selama ini.

“SBY sering menegur menteri yang sibuk mengurus partai politik,” ujar Hanta Yuda pada acara Prime Time News di Metro TV, Jum’at (29/3) malam.

Direktur Pol-Tracking Institute itu juga menilai, Presiden SBY sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan akan mereduksi sistem presidensial jika menerima jabatan ketua umum Partai Demokrat. [JJ/lgs]
More aboutPengamat: SBY Sering Tegur Menteri Sibuk Urus Parpol, Kok Malah Mau Jadi Ketum Demokrat?

Pimpinan KPK Sudah Lama Pecah? Ini Penuturan Sumber Internal

Posted by Zam


Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, bahwa ada kelompok yang akan mengkudeta dirinya, sangat mengejutkan publik. Benarkah pimpinan KPK sudah lama pecah dan siapakah pelaku “konspirasi” yang akan mengkudeta Abraham?

Juru Bicara KPK Johan Budi mengaku di internal KPK kerap terjadi perbedaan. Perbedaan itu, menurutnya bisa terjadi, termasuk saat pelaksanaan ekspose atau gelar perkara.

"Perbedaan pendapat itu biasanya ada dalam bentuk ekspose," kata Johan, Jumat (29/3), dikutip dari Tribunnews.

Saat disinggung di perkara mana perbedaan sangat besar di level pimpinan, Johan enggan membeberkannya. Dia berdalih lantaran dirinya tidak pernah ikut dalam ekspose

Kendati demikian, Johan tetap prihatin melihat perbedaan yang ada saat ini. Menurutnya selaku pegawai internal KPK, pihaknya menganggap perbedaan itu sudah cukup mengkhawatirkan.

"Saya prihatin dengan kondisi seperti ini dan semua pegawai juga prihatin dengan kondisi seperti ini," ujarnya.

Sebelumnya, Abraham menuding ada upaya untuk melakukan kudeta terhadap dirinya. Modusnya, ia mencurigai, ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja mengarahkan pelaku pembocor surat perintah penyidikan (sprindik) Anas Urbaningrum kepada dirinya.

"Kebocoran sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya dari KPK," kata Abraham dalam pesan singkatnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/3). [JJ/Trb/bsb]
More aboutPimpinan KPK Sudah Lama Pecah? Ini Penuturan Sumber Internal

Mush’ab bin Umair, Cerminan Diri Pemuda Islam

Posted by Zam on Thursday, March 28, 2013

“Aku telah mengetahui Mush’ab ini sebelumnya. Tidak ada pemuda Mekkah yang lebih dimanja oleh orang tuanya seperti dia. Kemudian ia meninggalkan semua itu karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”
(Rasulullah)

Mush’ab bin Umair seorang remaja Quraisy yang mempunyai nama paling harum. Wajahnya yang rupawan, penampilannya yang selalu rapi, wangi, berasal dari keluarga bangsawan yang sangat dimanja oleh ibunya. Keberadannya selalu dinanti karena kecerdasan akal dan keanggunan penampilannya.

Dalam perjalanan hidupnya, para sejarawan dan periwayat menjelaskan bagaimana sosok seorang Mush’ab yang hidup dengan kecukupan harta, dengan kasih sayang sangat dari ibunya. Kemudian ia rela meninggalkan semuanya demi kecintaannya pada Allah dan Rasul-Nya. Kehidupannya berubah drastis setelah ia memutuskan secara sembunyi-sembunyi masuk Islam. Sampai kemudian berita keislamannya itu terdengar hingga ke seantero Mekkah, termasuk ibunya. Ibunya lalu mengurungnya dalam sebuah ruang di rumahnya. Kemudian karena kecerdikannya ia berhasil mengelabui ibu dan para penjaga rumahnya hingga ia berhasil meloloskan diri. Ia pun ikut hijrah ke Habasyah bersama sahabat atas titah Rasulullah.

Beberapa tahun kemudian Mush’ab kembali dari Habasyah. Ia akhirnya bertemu dengan ibunya yang membuatnya hampir dikurung lagi. Kemudian ibunya berkata “Pergilah sesukamu! Aku bukan ibumu lagi”. Mush’ab lalu menimpali “Wahai ibunda, saya ingin menyampaikan nasihat kepada ibunda. Dan ananda merasa kasihan kepadamu. Saksikanlah bahwah tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.

Mush’ab bin Umair syahid tatkala membawa panji Islam dalam perang Uhud. Dalam perang tersebut digambarkan bahwa Mush’ab dengan gagah berada di garda paling depan melindungi Rasulullah di saat semua pasukan turun dari medan perang. Ia tetap bertahan melindungi Rasulullah. Hatinya selalu mencemaskan keselamatan Rasulullah. Ia kemudian menerobos pasukan lawan. Pasukan tersebut menebas tangan kanannya hingga putus. Ia lalu merangkul panji tersebut dengan tangan kirinya. Setelah tangan kirinya terhunus pedang lawan hingga putus ia lalu mendekap dengan dadanya. Ia kemudian syahid setelah pasukan lawan menusuk punggungnya. Dan akhirnya panji Islampun jatuh bersama robohnya dirinya.

Setelah peristiwa tersebut Rasulullah beserta para sahabat menyisir medan perang. Kemudian menemukan Mush’ab dalam keadaan telungkup. Ketika hendak dishalatkan Rasulullah dan para sahabat tak menemukan kecuali sehelai kain yang jika digunakan untuk menutup kepalanya maka kakinya akan terbuka dan jika digunakan untuk menutup kakinya maka kepalanya akan terbuka. Rasulullah lalu menyuruh para sahabat untuk menutupkan kain tersebut pada kepalanya dan menutupkan idzkhir (rumput berbau harum yang digunakan dalam penguburan).

Sungguh kisah yang mengharukan dari perjalanan hidup sosok Mush’ab bin Umair. Seorang pemuda yang penuh semangat. Kecerdasan akalnya dan keanggunan penampilannya mampu memukau setiap orang. Ia selalu menjadi buah bibir dikalangan masyarakat. Hingga ia banyak dicari. Kehadirannya selalu dinanti.

Dari kisah Mush’ab di atas kita dapat mengambil pelajaran berharga. Yang pertama ia merupakan figur pemuda yang patut dijadikan teladan. Meski dia berasal dari keluarga bangsawan, kaya, cakep, cerdas dan sangat dimanja ibunya, ia rela meninggalkan semuanya dan hidup serba kekurangan. Hingga suatu saat Rasulullah dan para sahabat menemukannya dengan memakai jubah penuh tambalan.

Barang kali kalau di zaman sekarang ia sudah menjadi sosok artis. Dikagumi banyak orang. Di mana-mana selalu menjadi perbincangan. Namun ia tidak silau dengan semuanya. Hatinya telah menetapkan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. “Tidak ada ilah kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusannya”. Itu yang selalu diucapkannya. Hingga syahid menghampirinya.

Yang kedua, semangat, kecerdasan, dan keanggunan penampilannya menjadi cerminan bagi kita (terutamana bagi aktivis dakwah) bagaimana seharusnya kita menjadi pemuda Islam yang akan meneruskan perjuangannya menegakkan panji islam dimuka bumi ini. Dengan keanggunan penampilan yang dihiasi dengan kecerdasan akalnya itulah yang membuat Mush’ab banyak dicari. Kata-katanya mampu menyihir setiap pendengarnya. Hingga dakwahnya mudah diterima di kalangan masyarakat. Wallahu a'lam bish shawab. [Ukhtu Emil]
More aboutMush’ab bin Umair, Cerminan Diri Pemuda Islam

3 Tokoh Nasional Ini Membenarkan Adanya Konspirasi

Posted by Zam


Ketika Anis Matta pertama kali melontarkan kata “konspirasi” pada pidato perdana sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), 1 Februari lalu, banyak pihak mencibirnya. Namun, belakangan ini, adanya konspirasi dibenarkan oleh sejumlah pihak termasuk tiga tokoh nasional berikut ini.

Erlangga Mohamad
Mantan Sekretaris Jenderal KAHMI Erlangga Mohamad meyakini adanya konspirasi ketika KPK menetapkan Anas Urbaningrum sebagai tersangka. Ia juga meyakinkan KAHMI bahwa penetapan Anas sebagai tersangka itu adalah konspirasi.

“Saya sedang konsolidasi. Menyadarkan teman-teman bahwa penetapan Anas ini konspirasi. Harus ada reaksi ke KPK. Kita akan melakukan aksi,” tegas Erlangga, 22 Februari lalu.

Bahkan, Erlangga sempat minta KPK dibubarkan. “Kalau seperti ini kerja KPK. Kita minta KPK dibubarkan saja. Kita konsolidasi itu,” tandasnya.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Meskipun tidak menyebut kata “konspirasi” dengan tegas, isu kudeta yang dikeluarkan oleh Presiden SBY mengesankan adanya konspirasi yang ingin menjatuhkannya di tengah jalan. Sontak, isu yang digulirkan istana itupun menuai kontroversi hebat pada dua pekan lalu.

Puncaknya, isu kudeta itu mereda pada 25 Maret lalu. Rumor adanya kudeta pada hari Senin itu tidak terbukti. Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) hanya menggelar aksi simpatik dengan membagi-bagikan paket sembako kepada warga miskin. Sesudah itu mereka berorasi menyuarakan ketidakpuasan atas kinerja pemerintah, sebagaimana unjuk rasa pada umumnya.

Abraham Samad

Setelah kata “kudeta” hilang dari istana, kini giliran Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menggunakannya.

Abraham menuding ada upaya untuk melakukan kudeta terhadap dirinya. Modusnya, ia mencurigai, ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja mengarahkan pelaku pembocor surat perintah penyidikan (sprindik) Anas Urbaningrum kepada dirinya.

"Kebocoran sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya dari KPK," kata Abraham dalam pesan singkatnya kepada wartawan, kemarin (27/3). [JJ/bsb]
More about3 Tokoh Nasional Ini Membenarkan Adanya Konspirasi

Berdakwah dengan Pena

Posted by Zam


Jalinan aneh ini, getar ini : cinta. Dalam segala keterbatasan, kita telah mencoba menebarkannya di jalan – jalan berliku, yang kita lalui. Percayalah, selalu akan sampai pada seseorang.
(Helvy Tiana Rosa, Risalah Cinta)

Membaca dan menulis. Yang pertama, sejak masih belia saya menyukainya. Bahkan hingga kini. Mulai LKS atau kitab setiap mata pelajaran, majalah Mentari, majalah Bobo, Harian Jawa Pos, semua saya baca. Bahkan hingga Salah Asuhannya Abdul Muiz atau Sitti Nurbayanya Marah Rusli saya lahap semua saat sekolah lanjutan tingkat pertama. Hanya mungkin yang tak pernah tersentuh, buku psikologi dan manajemen diri yang murni dengan bahasa baku dan kaku yang terlampau sulit saya pahami hingga kini. Menginjak masa SMA dan bangku kuliah sepertinya semangat baca saya makin menggila. Apalagi semenjak mengenal Harakah Dakwah. Tak pelak, saya tersadar terlampau banyak buku–buku dahsyat yang menggiurkan dan terlampau sayang untuk dilewatkan.

Sedangkan menulis, jujur saya tidak benar–benar menyadari jika saya menyukainya. Meski mengisi diari sudah menjadi kebiasaan yang tak terlewatkan kala masih di bangku sekolah. Saat kuliah, tulisan–tulisan iseng saya hanya menempel di Mading kamar mungil yang saya sewa. Tidak lebih dari itu. Kini Allah memudahkan jalan bagi saya, ada pintu terbuka bagi saya untuk lebih serius menggoreskan pena.

Menulis. Ternyata bukan pekerjaan sederhana. Dengan menulis tanpa sadar kita sedang mendulang pahala. Bagaimana bisa…??. Semua berawal dari niat. Jika niat menulis kita tulus untuk menyampaikan kebaikan. Bukan sekedar demi uang dan kebanggaan. Apapun bentuk tulisan itu, entah puisi, cerpen, novel, artikel ataupun berita tentang kisah nyata. Saya punya keyakinan jika setiap untaian kata penuh makna yang coba kita ciptakan bisa dipastikan akan membekas dalam bagi yang membacanya. Maka sejak pertama yang mesti ditata saat menulis tak hanya sejumlah buku atau artikel yang akan kita jadikan sebagai panduan dan referensi semata. Yang lebih penting dari itu semua. Tentu saja, niat. Saat hanya Ilahi yang jadi motivasi sejati maka keberkahanpun akan datang menghampiri.

Terbukti hati saya sering tertambat pada nama–nama penulis yang saya sebutkan ini. Helvy Tiana Rosa, Anis Matta, Salim A.Fillah, Habiburrahman El Shirazy dan M. Lili Nur Aulia. Betapa banyak pembaca yang merasa tercerahkan setelah membaca karya-karya mereka.

Helvy Tiana Rosa. Penulis wanita penggagas komunitas penulis sastra islami, Forum Lingkar Pena. Cerpen fenomenal beliau Ketika Mas Gagah Pergi telah sukses tak hanya membuat pembacanya menangis haru karena ending cerita yang cukup tragis. Namun, cerpen itu pula yang menggerakkan begitu banyak muslimah muda untuk berbondong-bondong memakai jilbab untuk menjaga kehormatan mereka. Begitupun tak sedikit lelaki muda yang merasa akan terlihat lebih “ganteng” saat mampu berislam dengan baik dan sungguh-sunguh sebagaimana karakter Mas Gagah yang ada di cerpen tersebut. Dan kabar terakhir menyebutkan, jika audisi pemain sedang digelar sebab cerpen tersebut akan segera diangkat ke layar lebar. Semoga berkahnya makin bertambah.

Anis Matta. Siapa yang tidak mengenalnya, terlebih dengan pemberitaan yang bertubi belakangan ini. Publik kini mengenalnya sebagai orator ulung hingga julukan Soekarno Muda melekat padanya. Tapi, beliau tak hanya mumpuni dalam hal berbicara saja. Beliau pun tak kalah fasih saat menguraikan ide-idenya dalam bentuk tulisan. Entah sudah berapa buku yang beliau rampungkan. Tapi yang pasti dari sekian banyak bukunya, Dari Gerakan ke Negara dan Menikmati Demokrasi menjadi bacaan wajib bagi para anggota KAMMI, sebuah organisasi mahasiswa tempat berkumpulnya para calon pemimpin negeri. Tema tulisan beliau pun bervariasi mulai tema cinta, motivasi, doa sehari-hari hingga konsep alur pemenangan dakwah. Semuanya tak pernah sepi peminat.

Salim A. Fillah, penulis muda yang bukunya banyak diminati. Usianya mungkin baru 29 tahun tapi pembaca bisa merasakan kedalaman dan ketajaman pola berfikir beliau jauh melampaui bilangan usianya. Beliau piawai memadukan dalil, kisah hikmah,dan sastra menjadi sebuah tulisan yang sarat dengan hikamah. Buku Dalam Dekapan Ukhuwah miliknya menuntun pembacanya memahami hakikat ukhuwah yang sejati. Dengan harapan agar membangkitkan kembali kekuatan ummat yang detik ini terserak-serak bagaikan buih yang tak berarti, sebagaimana yang beliau kutipkan dengan jelas hal tersebut pada bagian belakang sampul bukunya.

Habiburrahman El Shirazy, dengan panggilan Kang Abik ia lebih dikenal. Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan Dalam Mihrab Cinta adalah tiga buah novel karangannya yang banyak diburu pembaca. Bahkan ketiganya diangkat di layar lebar. Lewat sastra beliau berdakwah, berbagi kedalaman pengetahuan agama yang dimiliki. Sebab hal yang berbau syariah, hukum fiqih, dan muamalah tak selamanya harus disampaikan lewat mimbar- mimbar khutbah. Apalagi di negeri yang jumlah orang yang mampu pendengar yang baik tak banyak ditemui. Dan para duat sejati, pasti tak boleh kehilangan akal bagaimana hal-hal berbau agama tak kehilangan peminatnya. Dan lewat sastra itulah salah satu wasilahnya. Dan sejauh ini beliau belum terlihat gagal dalam mengusung ide dakwah tersebut.

Nama yang terakhir mungkin lebih diakrabi oleh para pembaca setia majalah Tarbawi, Muhammad Lili Nur Aulia. Tulisan–tulisan jernih miliknya masih setia menghiasi lembaran majalah tersebut hingga kini. Kata–kata lembutnya seperti embun pagi yang menetes di jiwa pembacanya. Menyegarkan, menentramkan dan menginspirasi. Sering tulisan beliau mengajak pembaca untuk lebih dekat dan lebih dalam memandang suatu suatu kondisi, masalah dan berbagai hal yang kadang hanya dipandang sebelah mata. Tak sedikit pembaca yang mengakui jiwa dan hatinya tersentuh hingga berubah menjadi lebih bijak setelah membaca tulisannya.

Demikianlah sekian nama yang bisa jadi penyemangat dan sumbu motivasi bagi para penulis pemula seperti saya. Meski tentu saja motivasi paling sejati hanyalah Ilahi Robbi. Setidaknya dari mereka kita bisa belajar bahwa saat menulis kita tidak hanya sekedar merangkai kata-kata. Sebaliknya kita sedang menjalin benang–benang pahala yang bisa jadi dengannya pintu surga bisa terbuka. Sebab kita tak pernah tahu, entah di belahan dunia mana dan pembaca ke berapa yang merasa terinsinpirasi dan tercerahkan oleh tulisan kita. Maka sejatinya kita tak perlu ragu, sebab saat kita menuliskan kebaikan-kebaikan dengan penuh cinta dan niat tulus hanya untukNya, yakinlah.. percayalah akan sampai pada seseorang. InsyaAllah. Maka hanya satu kata dari saya, selamat dan semangat berdakwah dengan pena. [Kembang Pelangi]
More aboutBerdakwah dengan Pena

Pacaran, Couple-an, Kakak Adek-an?

Posted by Zam


“Bukan pacaran kok Ust…” kata salah seorang santriwati dalam sebuah sidang mahkamah santri.
“Lha kalau gitu namanya apa dek?” tanya saya. Santriwati tersebut diam. Kamipun juga diam menunggu jawabannya.
Couple, Ust” jawabnya. Saya dan yang lainnya langsung tertawa mendengar jawaban santriwati tersebut.
“Lha, apa bedanya couple sama pacaran?” tanya salah seorang ustadz.
“Beda Ust.…”
“Iya, bedanya apa?”
“Kalau couple itu suka sama suka tapi ga sampai yang kayak gitu-gitu,” sontak kami langsung ketawa lagi mendengar jawaban santriwati tersebut. Ada-ada saja. Pikir kami.

Lain lagi dengan santriwati yang ini.
“Kita ndak pacaran kok Ust”
“Lha terus apa? TTM-an? apa itu namanya couple-an? Atau, suami istri?"
“Nggak kok Ust, kita cuman kakak adek-an”
“Lha kok bisa?”
“Iya, soalnya usianya dia (yang ikhwan) lebih muda dari aku”

Ada-ada saja. Entahlah. Mungkin itu bahasa halus dari kata “pacaran”. Yang dipakai remaja, bahkan diantara kita, sebagai upaya untuk melegalkan hubungan yang tak semestinya dilakukan oleh lawan jenis yang bukan muhrim.

Istilah pacaran sendiri lahir dari orang Indonesia. Yang katanya sebagai upaya saling mengenal sebelum melangkah kejenjang pernikahan. Sedangkan kalau didunia barat dikenal dengan istilah “my boy” atau “my girl” yang artinya, menurut buku Fikih Gaul terbitan Syamil, laki-laki atau perempuan. Kalau yang ini lebih parah lagi, karena ketika seorang laki-laki mengatakan “Do You want to be my girl?” maka ketika si perempuan menjawab “yes” berarti dia sendiri telah merelakan dirinya untuk menjadi pelampiasan nafsu dari silaki-laki tersebut. Karena kata “my girl” di sini bukan seperti gaya pacarannya orang Indonesia yang kadang masih menjaga nilai-nilai "kesusilaan". Namun kata my girl disni berarti gadisku yang berhak atas hubungan layaknya suami dan istri.

Sedangkan kata couple, TTM, kakak adek-an sendiri menurut saya cuman cabang-cabang dari kata “pacaran”. Couple, kalau diartikan secara harfiah berarti pasangan. Entah apapun itu bentuknya. Bisa pasangan sepatu, pasangan kaos, pasangan sandal (lho eh, bukan itu maksudnya.. hehe). Maksud saya sepasang manusia.

Pernah saya jalan-jalan ke sekitar Malioboro. Seorang penjual menawarkan kaos kepada saya. “Mau yang biasa apa yang couple mbk?” tanya bapak itu sambil memperlihatkan sederetan kaos Dagadu-nya. Ada yang satu jenis gambar, dan ada yang “couple” dengan dua kaos satu gambar yang bersambung. Untuk yang laki-laki bentuk kaosnya lebih gedhe, sedang untuk yang perempuan bentuknya lebih kecil dan lebih modis. Lantas apa hubungannya “kaos couple” sama kata “couple” itu sendiri? Ya biasanya kan kalau sudah sepasang kan kompak. Termasuk kompak dalam memakai kaos. Hehe.

Sebenarnya baik couple maupun kakak adek’an itu hanya merupakan kata lain untuk melegalkan hubungan lawan jenis yang jelas-jelas sudah diperintahkan Allah untuk dijauhi. Apapun bahasanya tetap saja ada rasa suka sama suka, tetep ada kata “aku suka kamu”. Meskipun tidak ada kata “maukah kamu menjadi pacarku”. Tapi diganti gini, “maukah kamu jadi couple;-ku?” atau “kita kakak adek-an saja ya”. Dan dalam hubungannya tetap seperti orang pacaran. Sms-an, ketemuan, saling ngasih hadiah, dan seterusnya. Jadinya sama saja kan?

Sedangkan TTM-an lebih parah lagi, dia bukan pacaran, bukan couple-an tapi bermesraan. Baik lewat sms, fb, atau secara fisik (haduuh, naudzu billah). Katanya sih teman biasa, tapi bahasa sms-nya “lagi ngapain kamu beb?” (emang bebek? Hehe)

Saudaraku… sebenarnya apapun bentuknya itu. Entah itu pacaran, couple-an, TTM-an, dan sejenisnya adalah sebuah hubungan yang dilarang oleh Allah. Karena dalam hubungan ini jelas tak luput dari zina baik itu hati, zina mata, zina telinga, dan zina secara fisik.

Zina hati yaitu ketika kita terus memikirkan si dia yang dapat melalaikan kita dari mengingat Allah. Kalau dalam lagunya duo maya gini, “aku mau makan, kuingat kamu, aku mau tidur kuingat kamu…” Lha kalau kayak gini, kapan ingat Allah?

Yang kedua, zina mata. Zina mata terjadi tatkala saling bertemu. Saling pandang, atau terus melihat foto si dia. Padahal dalam hadits Rasulullah mengatakan “Wahai Ali, janganlah pandangan pertama kau ikuti dengan pandangan berikutnya. Untukmu pandangan pertama, tetapi bukan untuk berikutnya.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Hakim sesuai dengan syarat Muslim). Mata yang seharusnya kita pakai untuk melihat ayat Al-Qur'an eh malah digunakan untuk ngeliatin foto si dia terus, atau mantengin fb buat mantau aktivitasnya si dia, hehe.

Yang ketiga, zina telinga. Zina telinga ini terjadi ketika saling ngobrol, atau saling teleponan. Dan yang terakhir zina secara fisik. Seperti pegangan tangan sampai berlanjut entah kemana.

Saudaraku masih ingatkah akan ayat ini? “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu masuk perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Isra’ : 32). Dalam ayat tersebut dijelaskan, mendekati saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan. Jadi apapun itu namanya pacaran, couple-an, kakak adekan, TTM-an, semuanya hanya upaya melegalkan hubungan lawan jenis yang menjerumuskan kita kedalam lembah perzinaan. Selain itu keduanya juga akan rugi waktu, uang, pikiran dan tenaga. Dan masih banyak mudlarat lain yang disebabkan oleh pacaran. Wallahu a’lam bish shawab. [Ukhtu Emil]
More aboutPacaran, Couple-an, Kakak Adek-an?