Palestina memperingati “Hari Tawanan Palestina”, Rabu (17/4). Organisasi Islam dan nasional serta klub tawanan bersama keluarga tawanan Rabu petang menggalang aksi unjuk rasa di area pintu al Amud di al Quds menuntut pembebasan tawanan Palestina. Para peserta unjuk rasa membawa foto para tawanan asal al Quds terutama foto tawanan Samir Isawi yang melakukan mogok makan sejak lebih dari 270 hari.
Dalam aksinya, mereka meneriakkan yel-yel yang mendukung tawanan dan meminta diakhirinya perpecahan dan merealisasikan persatuan nasional. Mereka meminta pembebasan para tawanan terutama yang melakukan mogok makan.
Selain itu, sekitar 5000 tawanan Palestina melakukan mogok makan serentak di penjara-penjara Israel. Para tawanan mengembalikan makan pagi dan menyampaikan mogok makan secara masal kepada pihak penjara, sebagai pesan terakhir bagi pimpinan penjara supaya merespon tuntutan mereka, terutama terkait perlakuan terhadap mereka sebagai tawanan perang.
Dalam peringatan itu, seperti dilansir InfoPalestina, Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Khalid Misy’al menegaskan bahwa gerakannya akan terus melanjutkan kerja untuk pembebasan seluruh tawanan Palestina dari penjara-penjara Zionis. Dia kembali menegaskan janjinya untuk membebaskan tawanan dan komitmen pada jalan jihad dan perlawanan sebagai satu-satunya jalan untuk mengembalikan hak-hak dan tanah yang dirampas, di antaranya adalah hak tawanan untuk hidup bebas dan terhormat di tengah-tengah keluarga dan rakyatnya. Misy’al menegaskan bahwa pembebasan tawanan sudah dekat dan waktu mereka untuk bebas pasti tiba, tidak mungkin tidak. Dia menegaskan bahwa gerakannya terus mengulurkan tangan untuk melakukan rekonsiliasi dengan gerakan Fatah demi persatuan nasional. [DS/IP]
Dalam aksinya, mereka meneriakkan yel-yel yang mendukung tawanan dan meminta diakhirinya perpecahan dan merealisasikan persatuan nasional. Mereka meminta pembebasan para tawanan terutama yang melakukan mogok makan.
Selain itu, sekitar 5000 tawanan Palestina melakukan mogok makan serentak di penjara-penjara Israel. Para tawanan mengembalikan makan pagi dan menyampaikan mogok makan secara masal kepada pihak penjara, sebagai pesan terakhir bagi pimpinan penjara supaya merespon tuntutan mereka, terutama terkait perlakuan terhadap mereka sebagai tawanan perang.
Dalam peringatan itu, seperti dilansir InfoPalestina, Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Khalid Misy’al menegaskan bahwa gerakannya akan terus melanjutkan kerja untuk pembebasan seluruh tawanan Palestina dari penjara-penjara Zionis. Dia kembali menegaskan janjinya untuk membebaskan tawanan dan komitmen pada jalan jihad dan perlawanan sebagai satu-satunya jalan untuk mengembalikan hak-hak dan tanah yang dirampas, di antaranya adalah hak tawanan untuk hidup bebas dan terhormat di tengah-tengah keluarga dan rakyatnya. Misy’al menegaskan bahwa pembebasan tawanan sudah dekat dan waktu mereka untuk bebas pasti tiba, tidak mungkin tidak. Dia menegaskan bahwa gerakannya terus mengulurkan tangan untuk melakukan rekonsiliasi dengan gerakan Fatah demi persatuan nasional. [DS/IP]
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment