Search

Puisi Fahri Hamzah untuk Abraham Samad

Posted by Zam on Wednesday, April 3, 2013


Puisi Fahri Hamzah untuk Abraham Samad ini, meskipun ditulis pada 31 Januari 2012 lalu, isinya dianggap relevan dengan kondisi saat ini di mana Komite Etik KPK menjatuhkan hukuman teguran tertulis kepada Abraham Samad karena dinilai melanggar kode etik terkait kasus kebocoran draft sprindik kasus Anas Urbaningrum. Karenanya, tribunnews melansirnya setelah mendapat kiriman link dari pkspiyungan, Rabu (3/4) malam.

Berikut puisi Fahri Hamzah untuk Abraham Samad:

Apa pengertianmu tentang mendung, Abraham? Pernahkah kau berjalan dalam gelap? Atau diantara hujan dan angin puting beliung?

Atau pernahkah kau mendekati pusaran arus yang berputar? Atau menerjang gelombang pasang?

Pernahkah kau seperti berada pada ketinggian yang semakin tinggi? Lalu kau terlepas seperti layang-layang.

Dunia ini sepi kawan, itu yang aku ingin berbagi. Kita ini sendiri di hadapan apapun.

Apa pengertianmu tentang hingar bingar dan tepuk tangan? Bagiku itulah puncak kesepian.

Jika kau berada di atas pentas dan semua orang bergemuruh berdecak kagum kepadamu. Pergilah kepada dirimu.

Jika kau terkucil dalam gelap, pergilah kepada Tuhan mu, dia akan menghiburmu.

Yang gemuruh dan yang sepi adalah fatamorgana. Sementara dirimu adalah fana.

Jadikanlah kubur sebagai tempat tidurmu sebab ke sanalah kau akan kembali dan bakarlah amarah mu dalam peti mati.

Selamat jalan kawan, setiap orang bertanggungjawab sendiri.
Jangan takut gelap. Aku tahu kau tak takut ombak.


Puisi Fahri Hamzah untuk Abraham Samad
di atas pertama kali dipublikasikan Fahri Hamzah di akun twitternya, @fahrihamzah. [JJ/Trb/Pyg]

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment