Jamban Panyileukan, Jakarta - Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menangkap dua orang pengemis asal Subang, Jawa Barat. Keduanya ditangkap karena kedapatan meminta-minta di bawah jalan layang Pancoran, Jakarta Selatan.
Dari keduanya, Suku Dinas mendapatkan uang sebesar Rp 25 juta yang didapat hanya dalam dua pekan. "Kami kaget ketika memeriksa ada uang totalnya berjumlah Rp 25 juta," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, kepada Tempo, Rabu, 27 November 2013.
Uang itu ditemukan dalam beberapa kantong plastik milik kedua pengemis bernama Walang, 54 tahun, dan Saaran, 60 tahun, itu. Menurut Miftahul, keduanya beroperasi saban malam di Pancoran. "Kalau siang enggak ada," ujarnya.
Kedua pengemis ini meminta-minta secara berkolaborasi. Walang mendorong Saaran yang renta di atas gerobak. Mereka meminta sambil mengiba pada pengguna kendaraan bermotor, lengkap dengan pakaian lusuhnya.
"Otaknya Walang, jadi Saaran diminta pura-pura sakit agar menarik perhatian (pengemudi)," ujarnya. Saaran kepada Miftahul mengaku tunduk perintah Walang untuk mendudukannya di kursi roda.
Menurut Mifta, di Subang, Walang tak dikenal sebagai pengemis ketika mencari penghasilan di Ibu Kota. "Dikenal warga sebagai Haji walang, orang berada," ujarnya. Ia disebut telah lama bolak-balik Subang-Jakarta untuk mengemis. "Sudah tahu daerah mana yang banyak uangnya dan jam-jam penertiban kapan saja," ujar dia.
Namun, akhirnya keduanya ditangkap setelah dipantau beberapa hari oleh petugas. "Kami dapat laporan dari warga soal mereka," ujarnya. Keduanya kini dititipkan di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur.
M. ANDI PERDANA
sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/11/28/214533055/Wah-Pengemis-di-Pancoran-Dapat-25-Juta-Dua-Pekan, akses tgl 29/11/2013.
Dari keduanya, Suku Dinas mendapatkan uang sebesar Rp 25 juta yang didapat hanya dalam dua pekan. "Kami kaget ketika memeriksa ada uang totalnya berjumlah Rp 25 juta," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, kepada Tempo, Rabu, 27 November 2013.
Uang itu ditemukan dalam beberapa kantong plastik milik kedua pengemis bernama Walang, 54 tahun, dan Saaran, 60 tahun, itu. Menurut Miftahul, keduanya beroperasi saban malam di Pancoran. "Kalau siang enggak ada," ujarnya.
Kedua pengemis ini meminta-minta secara berkolaborasi. Walang mendorong Saaran yang renta di atas gerobak. Mereka meminta sambil mengiba pada pengguna kendaraan bermotor, lengkap dengan pakaian lusuhnya.
"Otaknya Walang, jadi Saaran diminta pura-pura sakit agar menarik perhatian (pengemudi)," ujarnya. Saaran kepada Miftahul mengaku tunduk perintah Walang untuk mendudukannya di kursi roda.
Menurut Mifta, di Subang, Walang tak dikenal sebagai pengemis ketika mencari penghasilan di Ibu Kota. "Dikenal warga sebagai Haji walang, orang berada," ujarnya. Ia disebut telah lama bolak-balik Subang-Jakarta untuk mengemis. "Sudah tahu daerah mana yang banyak uangnya dan jam-jam penertiban kapan saja," ujar dia.
Namun, akhirnya keduanya ditangkap setelah dipantau beberapa hari oleh petugas. "Kami dapat laporan dari warga soal mereka," ujarnya. Keduanya kini dititipkan di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur.
M. ANDI PERDANA
sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/11/28/214533055/Wah-Pengemis-di-Pancoran-Dapat-25-Juta-Dua-Pekan, akses tgl 29/11/2013.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment