Tiga orang tewas dan lebih dari seratus lainnya terluka akibat ledakan bom di dekat garis finish maraton internasional di Boston, Senin (15/4). Seorang pejabat Gedung Putih langsung menyimpulkan ledakan Boston itu sebagai tindakan teror.
Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menahan diri untuk tidak terburu-buru menyebut ledakan itu sebagai aksi terorisme.
"Kami belum tahu siapa yang melakukan ini atau mengapa, dan orang-orang tidak seharusnya menyimpulkan sebelum kita semua memiliki fakta-fakta," katanya.
Meski demikian, Obama berjanji akan memberikan hukuman setimpal kepada individu dan kelompok yang bertanggungjawab.
"Namun jangan salahkan kami akan mendapatkan dasar dari kejadian ini dan kami akan menemukan siapa yang melakukan ini. Individu-individu yang bertanggung jawab, dan kelompok yang bertanggung jawab, akan merasakan hukuman yang setimpal," tegas Obama.
Ledakan bom terjadi pada saat sebagian pelari sudah memasuki garis akhir maraton, Senin (15/4) sore menjelang jam 3. Aljazeera melaporkan ledakan itu menewaskan dua orang, salah satunya bocah laki-laki berusia 8 tahun, dan sedikitnya 80 orang lain terluka. Kemudian korban bertambah setelah satu orang lagi tewas di rumah sakit, dan ditemukan jumlah korban luka lebih banyak.
Ledakan di AS dan beberapa negara Barat lainnya kerap segera dikaitkan dengan aksi terorisme Islam. Pada pertengahan 2011 lalu, Muslim Norwegia langsung dicurigai sebagai pelaku peledakan bom Oslo. Istilah "terorisme Islam" pun segera mencuat. Namun begitu diketahui pelakunya adalah seorang Kristen fanatik ultra kanan bernama Anders Behring Breivik, istilah "teroris" pun tidak muncul lagi. Media-media Barat hanya menyebut Breivik sebagai "fundamentalis".
Pada pertengahan Desember 2012, seorang pemuda menembaki murid dan karyawan di Sekolah Dasar Sandy Hook, New Town, AS. 26 orang termasuk anak-anak SD tewas dalam serangan brutal itu. Sempat muncul rumor penembakan itu dikaitkan dengan teroris Islam. Nyatanya, si pelaku adalah Adam Lanza, pemuda yang mengidap "kelainan mental".
Akankah ledakan Bom Boston ini juga "diarahkan" pada opini serangan teroris Islam dengan berbagai skenario dan konspirasi untuk menyerang komunitas atau negara Muslim seperti invasi atas Afghanistan dan Irak? Kita tunggu perkembangan selanjutnya. [AN/bsb]
Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menahan diri untuk tidak terburu-buru menyebut ledakan itu sebagai aksi terorisme.
"Kami belum tahu siapa yang melakukan ini atau mengapa, dan orang-orang tidak seharusnya menyimpulkan sebelum kita semua memiliki fakta-fakta," katanya.
Meski demikian, Obama berjanji akan memberikan hukuman setimpal kepada individu dan kelompok yang bertanggungjawab.
"Namun jangan salahkan kami akan mendapatkan dasar dari kejadian ini dan kami akan menemukan siapa yang melakukan ini. Individu-individu yang bertanggung jawab, dan kelompok yang bertanggung jawab, akan merasakan hukuman yang setimpal," tegas Obama.
 |
| Breivik, Teroris Kristen Pelaku Penembakan dan Bom Oslo |
Ledakan di AS dan beberapa negara Barat lainnya kerap segera dikaitkan dengan aksi terorisme Islam. Pada pertengahan 2011 lalu, Muslim Norwegia langsung dicurigai sebagai pelaku peledakan bom Oslo. Istilah "terorisme Islam" pun segera mencuat. Namun begitu diketahui pelakunya adalah seorang Kristen fanatik ultra kanan bernama Anders Behring Breivik, istilah "teroris" pun tidak muncul lagi. Media-media Barat hanya menyebut Breivik sebagai "fundamentalis".
 |
| Adam Lanza |
Akankah ledakan Bom Boston ini juga "diarahkan" pada opini serangan teroris Islam dengan berbagai skenario dan konspirasi untuk menyerang komunitas atau negara Muslim seperti invasi atas Afghanistan dan Irak? Kita tunggu perkembangan selanjutnya. [AN/bsb]
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment