Search

Dinasti SBY-Ratu Atut: 28 Juta Rakyat Miskin INDONESIA Versus 656 Ribu Rakyat Miskin BANTEN

Posted by Zam on Sunday, November 24, 2013

Jakarta - Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), pada tanggal 6 Oktober 2006, Ratu Atut memiliki total kekayaan sebesar Rp. 41, 9 miliar yang terdiri dari harta tak bergerak seperti tanah dan bangunan.

Tanah dan bangunan tersebut tersebar di berbagai daerah antara lain Serang, Bandung, Cirebon, dan Jakarta Barat. Data tanah dan bangunan yang tercatat di LHKPN milik Ratu Atut pada tahun 2006 antara lain:

1. Tanah dan bangunan seluas 312 m2 dan 369 m2 senilai dibeli tahun 1995 Rp 1,269 miliar

2. Tanah seluas 1.510 m2 di kota Serang yang dibeli tahun 1991 senilai Rp 72,4 juta

3. Tanah dan bangunan di Bandung seluas 187 m2 dan 126 m2 dibeli tahun 1999 senilai Rp 318,8 juta

4. Tanah dan bangunan seluas 124 m2 dan 200 m2 di Bandung dibeli tahun 1996 senilai Rp 296 juta

5. Tanah dan bangunan 139 m2 dan 106 m2 di Bandung dibeli tahun 1997 senilai Rp 216 juta

6. Tanah seluas 690 m2 di kota Serang dibeli tahun 1992 senilai Rp 33 juta

7. Tanah seluas 1.110 m2 di kota Serang dibeli tahun 1990 senilai Rp 53 juta

8. Tanah dan bangunan seluas 353 m2 dan 220 m2 dibeli tahun 1992 senilai Rp 558 juta

9. Tanah dan bangunan seluas 331 m2 dan 210 m2 di Bandung yang dibeli tahun 1980 senilai Rp 504 juta

10. Tanah dan bangunan di kota Cianjur seluas 557 m2 dan 98 m2 di Cianjur seharga Rp 818 juta

11. Tanah dan bangunan di Serang seluas 1.220 m2 dan 350 m2 dibeli tahun 1992 senilai Rp 2,1 miliar

12. Tanah seluas 139.410 m2 dibeli tahun 1996 senilai Rp 697 juta

13. Tanah seluas 1.820 m2 di kota Serang senilai Rp 1,8 miliar

Daftar kekayaan tersebut tentunya telah bertambah dan semakin menumpuk mengingat jabatan Gubernur yang dipegang oleh Ratu Atut hingga tahun 2013 saat ini.

Kondisi kekayaan yang dimiliki oleh sang gubernur, terlihat kontras dengan keadaan rakyat Banten yang terbilang cukup besar sebagai penduduk miskin. Data BPS Banten mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2013 mencapai 656.243 orang (5,74 persen) , meningkat 7.989 orang (8,00 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2012 yang sebesar 648.254 orang ( 5,71 persen).

Selama periode September 2012 – Maret 2013 , penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 30.343 orang (dari 333.453 orang pada September 201 2 menjadi 363.796 orang pada Maret 201 3 ), sementara di daerah perdesaan berkurang 22.354 orang (dari 314.801 orang pada September 2012 menjadi 292.447 oang pada Maret 2013).

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2012 sebesar 4,41 persen, meningkat menjadi 4,76 persen pada Maret 2013.

Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan,yaitu dari 8,31 persen pada September 2012 menjadi 7,72 persen pada Maret 2013.

Sejumlah kekayaan yang dimiliki oleh Ratu Atut tidak terlepas dari sumbangsih dinasti politik yang dibangun oleh keluarga Atut di wilayah Banten.




Setali tiga uang, Susilo Bambang Yudoyono pun yang sempat mengkritik Dinasti Politik Banten, sebenarnya juga memiliki dinasti yang sama persis dengan yang dibangun oleh keluarga Ratu Atut.




Dalam skala nasional, penduduk miskin pun berada pada posisi yang memprihatinkan. Catatan pada bulan Maret 2013, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,07 juta orang (11,37 persen).

Tentunya kondisi ini bertolak belakang dengan peningkatan sejumlah kekayaan yang dimiliki oleh keluarga berlabel Dinasti Politik Keluarga.

Cikeas sendiripun, tampak memiliki kecenderungan untuk tetap melanggengkan eksistensi kekuasaan berbasis Dinasti Politik Keluarga, hal ini terlihat dari bursa pencapresan Pramono Edhie dalam konvensi Partai Demokrat sebagai pertanda adanya restu Dinasti Politik dari keluarga Cikeas.

Semoga saja peristiwa terungkapnya kasus Dinasti Banten ke publik, dapat membangun kesadaran rakyat Indonesia untuk tetap waspada dengan kecenderungan pembangunan dinasti politik, yang tentunya akan membangun kekuasaan aristokrasi dengan potensi penyimpangan yang sangat besar dalam kehidupan bernegara.

BY SAHABATAHMADALI
Sumber: 
- Tempo, Tribun, BPS, Detik
- http://ahmadalidprri.com/2013/10/15/dinasti-sby-ratu-atut-28-juta-rakyat-miskin-indonesia-versus-656-ribu-rakyat-miskin-banten/, akses tgl 25/11/2013.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment