Pemboikotan terhadap produk-produk Israel terus meluas. Setelah umat Islam dan sejumlah lembaga pendidikan di Eropa, kini giliran kaum kristiani memboikot produk penjajah zionis itu.
Gereja Protestan terbesar di Kanada memutuskan untuk memboikot produk-produk yang dihasilkan perusahaan zionis yang terletak di pemukiman Tepi Barat dan Al-Quds. Pemboikotan ini memicu kemarahan organisasi yahudi di Kanada, lansir InfoPalestina, Jum’at (24/5).
Koran Toronto Star Kanada menjelaskan, keputusan gereja protestan terbesar di Kanada tersebut dinyatakan setelah 6 jam menggelar diskusi, dan melahirkan dukungan bagi keputusan ini. Mengutip Jubir gereja, Bruce Georgeson, bahwa pemboikotan ini merupakan langkah penting yang diambil gereja.
Dewan gereja yang beranggotakan 350 orang menyetujui pemboikotan menyeluruh bagi produk-produk yang dihasilkan di pemukiman yahudi di Tepi Barat, dan menganggap penjajahan Israel terhadap wilayah Palestina sebagai tantangan pokok bagi perdaiaman politik di Timur Tengah. Pemboikotan ini akan diteruskan oleh anggota jemaat yang jumlahnya mencapai 3 juta orang.
Lebih jauh Georgeson menambahkan, Usai keputusan ini mulai bermunculan respon penolakan dari sejumlah perwakilan dan organisasi yahudi di Kanada. Pusat Urusan Israel dan yahudi menyatakan, keputusan ini memicu amarah kami dan menularkan amarah ini, terlebih di saat penerapan boikot.
Boikot ini akan memicu pertikaian yang tidak bisa diperbaiki antara perwakilan yahudi dan gereja Kristen di Kanada. Beberapa bulan belakangan Toronto Star menyebutkan, tekanan keras bermunculan dari segenap tokoh dan organisasi yahudi sampai anggota parlemen yang menolak boikot, bahkan mereka menuding gereja protestan tidak netral terkait pertikaian Palestina-Israel, namun pada akhirnya keputusan tetap mendukung boikot. [AM/IP]
Gereja Protestan terbesar di Kanada memutuskan untuk memboikot produk-produk yang dihasilkan perusahaan zionis yang terletak di pemukiman Tepi Barat dan Al-Quds. Pemboikotan ini memicu kemarahan organisasi yahudi di Kanada, lansir InfoPalestina, Jum’at (24/5).
Koran Toronto Star Kanada menjelaskan, keputusan gereja protestan terbesar di Kanada tersebut dinyatakan setelah 6 jam menggelar diskusi, dan melahirkan dukungan bagi keputusan ini. Mengutip Jubir gereja, Bruce Georgeson, bahwa pemboikotan ini merupakan langkah penting yang diambil gereja.
Dewan gereja yang beranggotakan 350 orang menyetujui pemboikotan menyeluruh bagi produk-produk yang dihasilkan di pemukiman yahudi di Tepi Barat, dan menganggap penjajahan Israel terhadap wilayah Palestina sebagai tantangan pokok bagi perdaiaman politik di Timur Tengah. Pemboikotan ini akan diteruskan oleh anggota jemaat yang jumlahnya mencapai 3 juta orang.
Lebih jauh Georgeson menambahkan, Usai keputusan ini mulai bermunculan respon penolakan dari sejumlah perwakilan dan organisasi yahudi di Kanada. Pusat Urusan Israel dan yahudi menyatakan, keputusan ini memicu amarah kami dan menularkan amarah ini, terlebih di saat penerapan boikot.
Boikot ini akan memicu pertikaian yang tidak bisa diperbaiki antara perwakilan yahudi dan gereja Kristen di Kanada. Beberapa bulan belakangan Toronto Star menyebutkan, tekanan keras bermunculan dari segenap tokoh dan organisasi yahudi sampai anggota parlemen yang menolak boikot, bahkan mereka menuding gereja protestan tidak netral terkait pertikaian Palestina-Israel, namun pada akhirnya keputusan tetap mendukung boikot. [AM/IP]
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment