Sore itu aku bercengkrama dengan salah satu pengurus yayasan penyalur dana sosial di Gresik. Ada kerjasama antara organisasi yang kini aku geluti dengan yayasan tersebut. Kegiatan demi kegiatan pun tersusun, begitu pula dengan anggaran dana. Kebiasaan di organisasiku, membuat anggaran dana hanyalah kami buat untuk mencari bantuan dana sebagai proposal pengajuan saat kami ada kegiatan. Kenyataannya, kebutuhan dana kami terpenuhi bukan hanya dari uang yang terkumpul dari proposal yang masuk melainkan dari merogoh kocek para kader sendiri. Jadi, tanpa terasa kegiatan itu pun rampung, serasa dengan sedikit dana.
Pun ketika aku harus membuat anggaran dana untuk kerjasama dengan yayasan yang aku maksudkan, otomatis bapak pengurus itu hanya meringis melihat dana yang aku ajukan terlalu sedikit. What!? Terlalu sedikit? Yup. Setelah beliau berpanjang lebar menjelaskan tujuan kegiatan kerjasama tersebut dan kita menghitung bersama kira-kira seberapa besar dana yang dibutuhkan, ternyata.. wow! Fantastic! Subhaanallaah...
Di saat itulah kawan, serasa dihamparkan di hadapanku bukti firman-Nya yang selama ini hanya aku iyakan saja di mulutku, namun hatiku hanya termangu... oh ya??? Dan betapa malunya aku pula serasa ditagih bukti “seberapa percaya dirimu kepada Nabimu Gresi, seberapa cinta dirimu padanya?” saat itu pula teringat di otakku :
فَوَاللَّهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ
“Demi Allah, sungguh Allah memberi hidayah kepada seorang laki-laki melalui tanganmu adalah lebih baik bagimu daripada onta merah“ (HR. Bukhari - Muslim)
Kegiatan kerjasama yang hendak kami adakan itu adalah sejenis mentoring untuk anak-anak yatim di bawah naungan yayasan tersebut. Kegiatan itu diadakan sepekan sekali dengan agenda yang berisi pencerahan ruhiyah, mengaji, dan belajar Bahasa Inggris. Tanpa sadar mata ini melotot terbelalak melihat angka yang tertulis. Masya Allaahhh... mencapai puluhan juta. Puluhan juta hanya untuk kegiatan ini? Kegiatan yang biasanya aku dan teman-teman lakukan selama bertahun-tahun tanpa biaya apapun ternyata jika dinominalkan bisa mencapai puluhan juta. Itu hanya terhitung 10 bulan sudah mencapai sekitar 20 juta. Bagaimana jika lamanya para ustadz/ustadzah kami mendidik kami di mentoring pekanan yang biasanya kami adakan selama bertahun-tahun itu dikalkulasikan entah... mungkin senilai Pajero Sport atau Land Cruiser, kawan.
Maka memang benarlah jika Rasul mengatakan bahwa itu semua lebih baik daripada seekor unta merah. Hewan paling tangguh seantero gurun raya yang merupakan kendaraan yang begitu mewah di zaman Rasul. Lalu teringat pulalah aku dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah : 111)
Subhanallah, sungguh memang berdagang dengan Allah itu merupakan suatu kemenangan yang besar jika kita meraihnya. Bagaimana tidak, apakah pantas manusia seperti kita dimana perjuangan kita tak lebih dari sekedar mengeluarkan sedikit peluh, uang, atau bahkan hanya kelelahan tapi Allah bayar dengan surga yang bandingannya tak terhingga, pengorbanan kita tak ada apa-apanya. Jika kita fikirkan, betapa ruginya Allah berdagang dengan manusia. Tapi begitulah, Allah Maha Kaya, Dia tak kan rugi karena kekayaan-Nya tak sebanding dengan apapun sekalipun seluruh langit di jagad raya ini. Oleh karena itu, alangkah ruginya kita jika perdagangan itu tidak kita ambil, kawan.
Lalu perdagangan yang seperti apa? Seperti kisah hikmah yang aku alami di atas salah satunya kawan, dalam kegiatan-kegiatan mentoring pekanan kami yang biasa kita sebut halaqah, kita tidak hanya berkumpul tapi juga menimba ilmu dan saling mengingatkan. Begitu pun seterusnya, orang-orang di dalam halaqah itu pun akan berusaha untuk mengajak saudara-saudaranya yang lain untuk melakukan kebaikan sebagaimana ilmu yang mereka peroleh dalam halaqah. Terlebih jika mereka bisa mengajak saudara-saudaranya itu untuk ikut dalam halaqah pula.
Tapi... tak usahlah kita terlalu jauh membahas tentang kegiatan halaqah itu kawan. Bagi kawan-kawanku yang belum mengenalnya lebih jauh, cukuplah mulai dengan beramar ma'ruf nahi anil munkar. Awali saja dulu... selanjutnya jika kalian ingin tahu lebih jauh.. akan kutulis lagi kisah indahku bersama kawan-kawan merajut lingkaran-lingkaran halaqah penuh cinta. Dan bagi saudara-saudaraku yang sudah berkecimpung jauh di dalamnya, teruslah berjuang saudaraku.. sungguh peluhmu itu tak sia-sia, karna janji Allah itu memang benar. Jangan berputus asa untuk terus merajut dan merajut lingkaran demi lingkaran dengan tanganmu, karena...
Dari Abu Umamah al-Baahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
”Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia” (HR. Tirmidzi dan Thabrani, hasan menurut Syaikh al-Albani)
Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan? Tunggu apalagi kawan, untuk memulai mengumpulkan unta merah atau “Land Cruiser” di surga. [Gresia Divi]
Pun ketika aku harus membuat anggaran dana untuk kerjasama dengan yayasan yang aku maksudkan, otomatis bapak pengurus itu hanya meringis melihat dana yang aku ajukan terlalu sedikit. What!? Terlalu sedikit? Yup. Setelah beliau berpanjang lebar menjelaskan tujuan kegiatan kerjasama tersebut dan kita menghitung bersama kira-kira seberapa besar dana yang dibutuhkan, ternyata.. wow! Fantastic! Subhaanallaah...
Di saat itulah kawan, serasa dihamparkan di hadapanku bukti firman-Nya yang selama ini hanya aku iyakan saja di mulutku, namun hatiku hanya termangu... oh ya??? Dan betapa malunya aku pula serasa ditagih bukti “seberapa percaya dirimu kepada Nabimu Gresi, seberapa cinta dirimu padanya?” saat itu pula teringat di otakku :
فَوَاللَّهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ
Kegiatan kerjasama yang hendak kami adakan itu adalah sejenis mentoring untuk anak-anak yatim di bawah naungan yayasan tersebut. Kegiatan itu diadakan sepekan sekali dengan agenda yang berisi pencerahan ruhiyah, mengaji, dan belajar Bahasa Inggris. Tanpa sadar mata ini melotot terbelalak melihat angka yang tertulis. Masya Allaahhh... mencapai puluhan juta. Puluhan juta hanya untuk kegiatan ini? Kegiatan yang biasanya aku dan teman-teman lakukan selama bertahun-tahun tanpa biaya apapun ternyata jika dinominalkan bisa mencapai puluhan juta. Itu hanya terhitung 10 bulan sudah mencapai sekitar 20 juta. Bagaimana jika lamanya para ustadz/ustadzah kami mendidik kami di mentoring pekanan yang biasanya kami adakan selama bertahun-tahun itu dikalkulasikan entah... mungkin senilai Pajero Sport atau Land Cruiser, kawan.
Maka memang benarlah jika Rasul mengatakan bahwa itu semua lebih baik daripada seekor unta merah. Hewan paling tangguh seantero gurun raya yang merupakan kendaraan yang begitu mewah di zaman Rasul. Lalu teringat pulalah aku dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Subhanallah, sungguh memang berdagang dengan Allah itu merupakan suatu kemenangan yang besar jika kita meraihnya. Bagaimana tidak, apakah pantas manusia seperti kita dimana perjuangan kita tak lebih dari sekedar mengeluarkan sedikit peluh, uang, atau bahkan hanya kelelahan tapi Allah bayar dengan surga yang bandingannya tak terhingga, pengorbanan kita tak ada apa-apanya. Jika kita fikirkan, betapa ruginya Allah berdagang dengan manusia. Tapi begitulah, Allah Maha Kaya, Dia tak kan rugi karena kekayaan-Nya tak sebanding dengan apapun sekalipun seluruh langit di jagad raya ini. Oleh karena itu, alangkah ruginya kita jika perdagangan itu tidak kita ambil, kawan.
Lalu perdagangan yang seperti apa? Seperti kisah hikmah yang aku alami di atas salah satunya kawan, dalam kegiatan-kegiatan mentoring pekanan kami yang biasa kita sebut halaqah, kita tidak hanya berkumpul tapi juga menimba ilmu dan saling mengingatkan. Begitu pun seterusnya, orang-orang di dalam halaqah itu pun akan berusaha untuk mengajak saudara-saudaranya yang lain untuk melakukan kebaikan sebagaimana ilmu yang mereka peroleh dalam halaqah. Terlebih jika mereka bisa mengajak saudara-saudaranya itu untuk ikut dalam halaqah pula.
Tapi... tak usahlah kita terlalu jauh membahas tentang kegiatan halaqah itu kawan. Bagi kawan-kawanku yang belum mengenalnya lebih jauh, cukuplah mulai dengan beramar ma'ruf nahi anil munkar. Awali saja dulu... selanjutnya jika kalian ingin tahu lebih jauh.. akan kutulis lagi kisah indahku bersama kawan-kawan merajut lingkaran-lingkaran halaqah penuh cinta. Dan bagi saudara-saudaraku yang sudah berkecimpung jauh di dalamnya, teruslah berjuang saudaraku.. sungguh peluhmu itu tak sia-sia, karna janji Allah itu memang benar. Jangan berputus asa untuk terus merajut dan merajut lingkaran demi lingkaran dengan tanganmu, karena...
Dari Abu Umamah al-Baahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan? Tunggu apalagi kawan, untuk memulai mengumpulkan unta merah atau “Land Cruiser” di surga. [Gresia Divi]
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment