Ratusan ribu rakyat Prancis turun ke jalan, Ahad (24/3), menolak aturan yang melegalisasi pernikahan sesama jenis dan adopsi dari pasangan gay dan lesbi. Mereka bergabung di jalan utama hingga Arc de Triomphe, di pusat kota Paris.
Demonstrasi besar-besaran itu digelar menjelang pembahasan Senat terkait aturan pernikahan sesama jenis. Aturan tersebut sudah lolos di majelis rendah di parlemen, dan akan dibahas Senat bulan depan.
Meski cuaca sangat dingin, demonstran terus menyemut dari kawasan Arc de la Defense sampai Arc de Triomphe sepanjang kurang lebih 5 kilometer. Mereka mengusung berbagai spanduk beraneka warna menentang homoseksual dan perkawinan serta adopsi anak oleh pasangan homoseksual.
Di antara spanduk-spanduk itu bertuliskan “Touche Pas Au Mariage. Occupe-Toi, Du Chomage” (Jangan usik perkawinan, pikirkan saja masalah pengangguran), “Tous nés du homme et d'une femme” (Semua orang lahir dari pasangan seorang pria dan seorang wanita).
Demonstrasi yang berlangsung hingga petang itu diwarnai penembakan gas air mata oleh aparat. Polisi juga menggunakan pentungan untuk membatasi demonstran yang kebanyakan berasal dari kelompok sayap kanan.
Dalam survei sebelumnya mayoritas rakyat Prancis mendukung pernikahan sesama jenis. Namun, jumlah pendukung itu menurun dalam beberapa pekan terakhir. [IK/Rpb/Hdy/bsb]
Demonstrasi besar-besaran itu digelar menjelang pembahasan Senat terkait aturan pernikahan sesama jenis. Aturan tersebut sudah lolos di majelis rendah di parlemen, dan akan dibahas Senat bulan depan.
Meski cuaca sangat dingin, demonstran terus menyemut dari kawasan Arc de la Defense sampai Arc de Triomphe sepanjang kurang lebih 5 kilometer. Mereka mengusung berbagai spanduk beraneka warna menentang homoseksual dan perkawinan serta adopsi anak oleh pasangan homoseksual.
Di antara spanduk-spanduk itu bertuliskan “Touche Pas Au Mariage. Occupe-Toi, Du Chomage” (Jangan usik perkawinan, pikirkan saja masalah pengangguran), “Tous nés du homme et d'une femme” (Semua orang lahir dari pasangan seorang pria dan seorang wanita).
Demonstrasi yang berlangsung hingga petang itu diwarnai penembakan gas air mata oleh aparat. Polisi juga menggunakan pentungan untuk membatasi demonstran yang kebanyakan berasal dari kelompok sayap kanan.
Dalam survei sebelumnya mayoritas rakyat Prancis mendukung pernikahan sesama jenis. Namun, jumlah pendukung itu menurun dalam beberapa pekan terakhir. [IK/Rpb/Hdy/bsb]
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment