Search

Ukhti, Jangan Kau Titipkan Hati dan Cintamu

Posted by Zam on Monday, March 25, 2013


Fitrah manusia, ketika disuruh memilih antara permen yang masih dalam kemasan atau permen yang kemasannya sedikit cedera pasti kita memilih permen yang kemasannya masih utuh. Karena ketika memilih permen yang kemasannya sudah tidak utuh, ada resiko tertentu yang harus kita tanggung. Mungkin saja permen itu sudah masuk angin sehingga kurang baik untuk dikonsumsi, atau mungkin saja permen itu rusak karena perpindahan dari tangan pembeli yang satu ke pembeli lainnya, sehingga ada kemungkinan permen itu mengandung virus atau zat yang kurang baik untuk kesehatan.

Begitupun ketika kita belanja di pasar buah. Tentu saja kita memilih buah yang segar , wangi dan bukan buah yang terlihat kusam dan lebam akibat bekas tangan banyak orang. Kuwini misalkan, ketika kita pegang ternyata sudah tidak padat dan terlihat tanda-tanda bekas pijatan orang, tentu kita akan berpikir beberapa kali untuk membelinya dan ada kemungkinan kita tidak jadi membelinya.

Mungkin kisah di atas ada kaitannya dengan para kaum Adam dan kaum Hawa yang merindukan pasangan hidup dan matinya. Tentu di antara kita sangat merindukan pasangan yang lahir dan batinnya masih terbungkus rapi, tanpa pernah dipamerkan kepada yang bukan muhrimnya dan senantiasa menjaga hatinya dari hal-hal yang Allah haramkan baginya.

Kita merindukan sesuatu, yang belum pernah dilihat dan disaksikan oleh orang lain. Kita mengidamkan yang original, Bukan KW;. Kita mau yang new, bukannya second. Karena kita memilih barang yang second, akan banyak resiko yang harus kita tanggung. Mungkin fisiknya tidak lagi cukup kuat dan semangat untuk berjuang di jalan yang panjang. Mungkin kalau kita memilih barang yang KW banyak kemungkinan negatif yang harus kita terima, seperi tidak tahan lama.

Oleh karenanya, kawan-kawan khususnya kaum Hawa, yuk, kita jaga originalitas lahir dan batin kita. Mari kita hindarkan label second dari diri kita.

Yuk, bungkus aurat kita dengan busana muslimah yang rapi dan syar'i. Cukuplah dia yang Allah halalkan bagi kita yang dapat melihatnya.

Yuk, kita buktikan kita bukan barang KW dengan tidak memberikan hati dan cinta kita kepada orang yang nggak jelas statusnya. Belum tentu ia jadi suami kita. Jadi, untuk apa kita menitipkan hati yang jernih ini padanya. Kenapa bukan kita sendiri saja yang menjaganya, lebih terjamin kebeningannya ketimbang ketika mengatakan "Separuh jiwaku ada padamu akhi". Wah lebai sekali.

Akhirnya, setiap apapun yang kita inginkan dalam diri kita tentu tujuannya adalah ridha Ilahi. Ketika kita menjaga diri dan hati dari kenistaan, sesungguhnya kita sedang berusaha di jalan yang Allah cintai. Dan ketika kita berusaha menapaki jalan itu, maka Allah pun semakin mencintai kita. Dan ketika Allah mencintai kita maka setiap perbuatan gerakan tangan, lidah dan pandangan mata berada dalam penjagaan-Nya.

Semoga kita semua adalah orang-orang yang Allah karuniakan keistiqamahan hati dalam menjaga originalitas lahir dan batin kita untuk kita persembahkan kepada Allah dan kepada orang yang Allah halalkan untuk kita. Amin. []


Penulis : Aidul Fitri Nasti
Alumni Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan
Guru SMK TRITECH INFORMATIKA MEDAN

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment