Ini peringatan bagi para wanita, agar berhati-hati dalam menggunakan lipstik. Atau lebih amannya, menghindari lipstik.
Lebih dari 30 lipstik yang dijual di pasaran ternyata mengandung logam dengan kadar yang dapat beracun. Diantaranya timbal, kadmium, kromium, dan aluminium. Hal itu terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Universitas California, Amerika Serikat (AS).
Menurut penelitian itu, wanita yang menggunakan lipstik dua atau tiga kali sehari dapat menyerap kandungan kromium yang dapat dikaitkan dengan tumor perut. Wanita yang terlalu sering menggunakan lipstik juga dapat terkena dampak jenis logam lain yang digunakan pada lipstik.
Para peneliti menyerukan agar para wanita tidak sering menggunakan lipstik.
"Temuan jenis logam (pada lipstik) bukan suatu isu, namun tingkatannya yang menjadi masalah," kata peneliti Katharine Hammond seperti dikutip BBC.
"Sejumlah logam beracun ditemukan pada tingkat yang kemungkinan berdampak dalam jangka panjang," tambah Hammond.
Saat ini belum ada standar khusus menyangkut penggunaan jenis logam-logam tersebut di AS. Namun penggunaan logam tersebut untuk kosmetika telah dilarang di Uni Eropa.
Sebelumnya, pada Maret 2012 lalu, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA) menemukan semua 400 produk lipstik yang diuji oleh lembaga itu mengandung banyak timbal.
Meskipun belum ada data resmi untuk lipstik yang beredar di Indonesia, wanita pengguna lipstik patut waspada. [IK/Rpb/bsb]
Lebih dari 30 lipstik yang dijual di pasaran ternyata mengandung logam dengan kadar yang dapat beracun. Diantaranya timbal, kadmium, kromium, dan aluminium. Hal itu terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Universitas California, Amerika Serikat (AS).
Menurut penelitian itu, wanita yang menggunakan lipstik dua atau tiga kali sehari dapat menyerap kandungan kromium yang dapat dikaitkan dengan tumor perut. Wanita yang terlalu sering menggunakan lipstik juga dapat terkena dampak jenis logam lain yang digunakan pada lipstik.
Para peneliti menyerukan agar para wanita tidak sering menggunakan lipstik.
"Temuan jenis logam (pada lipstik) bukan suatu isu, namun tingkatannya yang menjadi masalah," kata peneliti Katharine Hammond seperti dikutip BBC.
"Sejumlah logam beracun ditemukan pada tingkat yang kemungkinan berdampak dalam jangka panjang," tambah Hammond.
Saat ini belum ada standar khusus menyangkut penggunaan jenis logam-logam tersebut di AS. Namun penggunaan logam tersebut untuk kosmetika telah dilarang di Uni Eropa.
Sebelumnya, pada Maret 2012 lalu, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA) menemukan semua 400 produk lipstik yang diuji oleh lembaga itu mengandung banyak timbal.
Meskipun belum ada data resmi untuk lipstik yang beredar di Indonesia, wanita pengguna lipstik patut waspada. [IK/Rpb/bsb]
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment