Search

Mengerikan dan Brutal, Jilbab Hitam “Dionani” Lalu “Digoreng”

Posted by Zam on Sunday, November 24, 2013

Jamban Panyileukan - Jejaring sosial saya (mungkin juga anda), di dunia maya, mendadak rame oleh pembahasan tulisan akun pseudonim (nama palsu) Jilbab Hitam di Kompasiana. Tulisan Jilbab Hitam yang telah dihapus Admin Kompasiana itu kembali muncul copasannya di rimanews.com dengan tambahan judul yang didramatisasi: “Mengerikan dan Brutal, TEMPO dan KataData ‘Memeras’ Bank Mandiri dalam Kasus SKK Migas?”

Ternyata, link copasan tulisan Jilbab Hitam di rimanews.com tersebut disebarkan sedemikian rupa oleh banyak orang. Namun di sini saya tertarik dengan penyebar dengan ciri-ciri aspirasi politik tertentu: oknum PKS Lovers! Ya, para PKS Lovers getol menyebarkan tulisan Jilbab Hitam yang menyerang TEMPO, Kompas, Jawa Pos, Media Indonesia, dll tersebut. Bukan hanya oleh orang per orang melainkan pula di PKSPiyungan.org. Mengapa?

Banyak orang yang sekedar menyebarkan link tulisan di atas tanpa motif politik. Sekedar senang-senang untuk mendapatkan umpan balik. Sebaliknya ada juga pihak yang “menggoreng” tulisan Jilbab Hitam untuk tujuan politik dan indikasi ini terlihat pada PKS Lovers dan para pembenci TEMPO lainnya.

Tentu kita masih ingat kebencian PKS Lovers pada TEMPO karena TEMPO menayangkan tulisan hasil ivestigasi sepak terjang Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan kaki tangannya, Ahmad Fathanah, dalam proyek impor daging sapi, di Kementerian Pertanian?

Mengapa saya tahu penggoreng tulisan Jilbab Hitam tersebut diantaranya PKS Lovers adalah karena saya sudah lama menjalin pertemanan dan mengamati perilaku mereka di media sosial. Karena itu saya tahu betul penggoreng tulisan Jilbab Hitam diantaranya adalah pencinta mati PKS, atau mengutip istilah Gatot Swandito, Penganut Agama PKS. Tak perlu kusebut namanya. Yang jelas ia ada dan PKS Lover.

Tentu saja si Jilbab Hitam akan terpuaskan karena “dionani” sedemikian rupa oleh para pembenci TEMPO—mengutip ciapan Ulin Yusron, mereka adalah “orang dan kelompok yang pernah disakiti TEMPO sedang bersekutu: maling, kecu, garong, perampok, dan penyuap bersatu”.

Tulisannya yang telah dihapus kembali bertebaran di dunia maya. Malahan gara-gara dihapus orang makin penasaran. Ya, namanya juga dunia internet. Copasan tulisan itu dibumbui opini sedemikian rupa sehingga makin seksi. Kemudian digoreng di media internet untuk membangun opini publik—supaya membenci TEMPO?

Saya sendiri jelas lebih percaya integritas TEMPO ketimbang Jilbab Hitam. Jika Jilbab Hitam merasa benar mengapa lempar tulisan sembunyi jati diri dan tanpa bukti? Saya akan berbalik percaya Jilbab Hitam jika Jilbab Hitam mampu tunjukkan bukti-bukti dari tulisannya, tidak sekedar cerita kosong. Persis seperti bukti-bukti yang ditunjukkan TEMPO dalam tulisan investigasi kasus korupsi impor daging sapi.

Bagaimana menuntut pertanggungjawaban penulisnya jika penulisnya sendiri sembunyikan jati diri. Dalam hubungan ini bisa dipahami mengapa Admin Kompasiana menghapus tulisan Jilbab Hitam tersebut.

(Sutomo Paguci, Pewarta warga mukim di Padang, Advokat Nonpartisan , kompasioner/KCM)
sumber : http://www.rimanews.com/read/20131115/126649/mengerikan-dan-brutal-jilbab-hitam-“dionani”-lalu-“digoreng”, akses tgl 15/11/2013.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment