Search

Bagaimana Syaikh Said Ramadhan Al Buthi Dibunuh dan Siapa Pelakunya

Posted by Zam on Friday, March 22, 2013

Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi gugur di Masjid Iman, Damaskus, Kamis (21/3) malam lalu. Sebelumnya, diberitakan bahwa ulama besar penulis Fiqhus Sirah itu gugur dalam serangan bom, mengesankan seolah-olah ia tewas karena ledakan bom. Benarkah demikian, lalu siapa yang membunuhnya? Foto dan video berikut ini bisa membantu menjawabnya.

Foto masjid usai ledakan di bawah ini menunjukkan, ternyata bagian dalam masjid, tempat jamaah terbunuh, tidak rusak. Kipas, lampu dan sejumlah inventaris masjid yang mudah pecah, terlihat masih utuh. Memang sebelum kabar gugurnya Syaikh Said Ramadhan Al Buthi terdengar ledakan (bom) di sekitar masjid. Tetapi besar kemungkinannya, ledakan itu adalah bunyi bom yang diledakkan di luar masjid. Bersamaan dengan ledakan tersebut, jamaah masjid termasuk Syaikh Said Ramadhan Al Buthi ditembaki.
Kondisi Masjid Iman, Damaskus, setelah gugurnya Syaikh Said Al Buthi

Bukti lain adalah video berikut ini. Tampak, jamaah masjid yang gugur kepalanya berdarah atau pecah. Namun, bagian tubuh yang lain tidak hancur. Demikian pula benda-benda di sekitarnya seperti kipas dan lampu tetap utuh. Bom macam apakah yang sanggup melakukan seperti itu?

**Peringatan: yang tidak kuat melihat darah dan kondisi mayat agar tidak membuka video ini**

Lantas siapa yang membunuh Syaikh Said Ramadhan Al Buthi dan jamaahnya? Ketua Persatuan Ulama Muslim Dunia Syaikh Yusuf Qardhaawi meyakini, rezim Bashar Al Assad adalah pelakunya.

“Saya percaya Syaikh Al Buthi dibunuh oleh tentara Bashar sendiri dengan penuh perencanaan, sebab masjid tempat Syaikh Al Buthi mengajar merupakan masjid yang paling ketat kawalan keselamatannya. Dan mengapa hanya sedikit bekas yang terbakar, kalaupun apa yang terjadi dalam masjid adalah serangan bom bunuh diri?” kata Syaikh Qardhawi dalam khutbah Jum’atnya (22/3).

Sebuah analisa menyebutkan, sejak lama Al Buthi dikelilingi pengawalan militer Al Assad. Kemanapun Al Buthi pergi, puluhan pengawal dan intelijen rezim Al Assad menyertai atau membuntutinya. Al Assad frustasi dengan semakin banyaknya pejabat-pejabat (termasuk Menhan) yang membelot ke pejuang Suriah. Ia khawatir dengan Al Buthi yang terdengar akan lari dari Damaskus. Maka ia pun memutuskan untuk membunuh ulama berpengaruh itu dengan modus seakan terjadi bom bunuh diri oleh pejuang Suriah sehingga masyarakat akan membenci kelompok pejuang. [IK/Frb/Fmd]

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment