Search

Sejarah Keperawatan Islam

Posted by Zam on Tuesday, November 26, 2013

1. Masa penyebaran islam (The Islamic Period) 570-632M

Dokumen tentang keperawatan sebelum islam (pre-islamic period) sebelum 570M sangat sedikit ditemukan. Perkembangan islam di masa ini sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars), memberikan gambaran tentang keperawatan dimasa ini. Sistem kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan pengobatan dilakukan oleh dokter kerumah pasien dengan memberikan resep, lebih dominan. Hanya sedikit sekali lliteratur tentang perawat, namun dalam periode ini dikenal seorang perawat yang bersama nabi Muhammad SAW telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asamiya.

2. Masa Setelah Nabi (Post-Prophetic Era) 632-1000M

Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW jarang sekali. Dokumen yang ada lebih didominasi oleh kedokteran dimasa itu. Dr. Al-Razi yang digambarkan sebagai seorang pendidik, dan juga menjadi pedoman yang juga menyediakan pelayanan keperawatan. Dia menulis dua karangan tentang “The Reason Why Some Persons and the Common People Leave a Physician Even if He Is Clever” dan “A Clever Physician Does Not Have the Power to Heal All Disease, for That is Not Within the Realm of Possibility.” Dimasa ini ada perawat diberi nama Al-Asyah dari kata Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberikan makanan, memberikan obat, dan rehidrasi.

3. Masa Late to Middle Ages 1000-1500M

Dimana ini Negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang rumah sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban islam dan banyak dianut RS modern pada masa ini hingga sekarang, yaitu pemisahan antara ruang pasien laki-laki dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki hanya merawat pasien laki-laki.

4. Masa Modern (Early Leaders in Nursing’s Development) 1500M – sekarang

Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing dari Eropa, Amerika dan Australia, India, Philipina) yang masuk bekerja dan bekerja di RS di Negara-negara Timur Tengah. Bahkan dokumen tentang keperawatan di Arab sampai tahun 1950 jarang sekali, namun dimana tahun 1890 seorang misionaris Amerika, dokter dan perawat dari Amerika telah masuk Bahrain dan Riyadh untuk merawat Raja Saudi King Saud.

Jika kita cermati berbagai dalil dalam al quran dan hadist juga tarikh islam diyakini bahwa keperawatan dalam islam ada sejak zaman nabi adam seperti uraian dibawah ini:

a. Zaman Nabi Adam AS; seperti yang dijelaskan pada al-Qur'an surat al maidah ayat 31 yang menyimpulkan bahwa terjadi awal mulainya konsep awal mulainya jenazah.

b. Zaman Nabi Ayub AS; pada saat itu keperawatan telah dilaksanakan yaitu oleh istri beliau sendiri ketika Nabi Ayub terkena penyakit kulit. dan pada saat itu Siti Rahmah, istri beliau menjual gulungan rambutnya untuk membeli roti yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Nabi Ayub.

c. Zaman Nabi Isa AS; Sesuai dengan yang dijelaskan dalam Al Qur'an Surat Al-Maidah Ayat 110 yang menjelaskan bahwa pengobatan dalam islam itu telah ada pada zaman beliau yang dilakukan oleh NAbi Isa sendiri yang tidak lain atas izin dari Allah SWT sebagai wahyu.

d. Zaman NAbi Muhammad SAW; Pada saat itu banyak istri para sahabat yang ikut serta dalam peperangan untuk memberikan pertolongan serta pengobatan kepada pasukan yang terkena luka dan sakit dalam peperangan. Rufaidah adalah wanita yang ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad SAW untuk merawat pasukan yang terluka.

Dalam beberapa literature sejarah islam mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti :

Ummu Ammara
Aminah
Ummu Ayman
Safiyat
Ummu Sulaiman
Hindun

Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat :

Ku’ayibat
Aminah binti Abi Qays Al-Ghifari
Ummu Atiyah Al Ansariyat
Nusaibat binti Ka’ab Al Maziniyat

Mengenal Perawat Islam Pertama : Rufaidah binti Sa’ad (Rufaidah Al-Asalmiya)

Rufaidah adalah perawat professional pertama dimasa sejarah islam. Beliau hidup dimasa Nabi Muhammad SAW di abad pertaman hijriah/abad ke-8 sesudah Masehi dan diilustrasikan sebagai perawat teladan,baik, dan bersifat empati. Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Dan digambarkan pula memiliki pengalaman klinik yang dapat di tularkan kepada perawat lain yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan perat perawat dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Rufaidah adalah public health nurse dan social worker yang menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia islam.

Rufaidah binti Sa’ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al Bani Aslam Al Khazraj, yang tinggal di Madinah, lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar (golongan yang pertama kali menganut islam di Madinah). Ayahnya seorang dokter dan mempelajari ilmu keperawatan saat bekerja membantu ayahnya. Dan saat kota Mekah berkembang Ia mengabdikan diri merawat kaum muslim yang sakit dan membangun tenda diluar Masjid Nabawi saat damai. Dan saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan perang Khaibar dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Rufaidah juga mendirikan rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan Nabi Muhammad sendiri memerintahkan korban yang terluka dirawat olehnya. Pernah digambarkan saat perang Ghazwat Al Khandaq, Sa’ad bin Ma’adh yang terluka dan tertancap panah di tangannya dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostasis.

Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta izin Nabi Muhammad SAW untuk ikut digaris belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan Nabi mengijinkannya. Tugas ini digambarkan mulia untuk Rufaidah dan merupakan pengakuan awal untuk pekerjaannya dibidang keperawatan dan medis.

Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang, namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan pendidikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi teknologi dan sisi kemanusiaan harus seimbang. Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan pertama didunia islam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan, dia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit dan menyebarkan pentingnya penuyuluhan kesehatan.

REFERENSI
- http://www.fppi.web.id/2009/09/perawat-islam-pertama-zaman-rasulullah.html. Diunduh pada 23 mei 2013. Pukul 19.40 WIB
- http://moeslemnursing09.blogspot.com/ diunduh pada 23 mei 2013. Pukul 19.45WIB
- yosep,iyus.2013.materi mata kuliah Sejarah perkembangan islam.bandung
- http://vhacomel.student.umm.ac.id/sejarah-keperawatan-islam/. Diunduh pada 27 Mei 2013 pukul 06.06 WIB

by anggiwidiastuti
sumber : http://keperawatanreligionanggiwidiastuti.wordpress.com, akses tgl 26/11/2013.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment