Search

Ibnu Sina dan Al Qanun

Posted by Zam on Sunday, December 1, 2013

Ibnu Sina atau nama lengkapnya Abu Ali al Husain ibn Abdullah ibn Sina dikenal dunia dengan nama Avicenna. Sosok tokoh besar di dunia kedokteran. Ibnu Sina dilahirkan di Afshana, dekat Bukhara, Turkistan (kini dikenal dengan nama Uzbekistan). Ia menulis hampir di berbagi bidang sains maupun pemahaman keislaman. Salah satu bukunya yang kemudian menjadi mahakarya fenomenal dan mengharumkan namanya adalah sebuah buku di bidang kedokteran yang berjudul Al Qanun Fit-Tibb atau Code of Laws in Medicine. Buku tersebut merupakan salah satu buku teks kedokteran yang paling populer yang pernah ada. 

Isinya begitu lengkap dan mendetail. Dalam buku ini, Ibnu Sina menuliskan semua dokumen dan referensi ilmu pengetahuan di bidang medis. Banyak pakar menyebut, karyanya sangat konprehensip, bahkan layak sebagai buku teks kedokteran modern.

Dalam buku tersebut ia mengklasifikasi jenis penyakit, penyebabnya, epidemologinya, gejala dan tanda-tandanya, serta cara mengatasinya. Buku ini sangat terstrutur dan detail, maka tak heran bila kemudian tersebar ke berbagai belahan dunia dan dipelajari baik oleh dunia Islam maupun dunia barat. 

Dibelahan Barat, abad 15, Gerard dari Cremona yang memulai penterjemahan Al-Qanun sehingga buku itu kemudian menjadi buku wajib mahasiswa di bidang kedokteran. Bahkan menurut jurnal UNESCO , 1980, buku ini tetap dipergunakan di Universitas Brussel hingga tahun 1909. 

Risalah Al Qanun Fit-Tibb terdiri dari lima buku. Buku satu berisi pembahasan prinsip kedokteran umum, Buku Dua membahas materia medica, Buku Tiga soal penyakit yang menimpa anggota tubuh tertentu. Buku Empat, membahas penyakit yang tidak spesifik menimpa tubuh (seperti demam), dan membahas secara spesifik tentang trauma antara lain patah tulang. Dan Buku ke Lima membahas soal formula obat-obatan dan bagaimana meraciknya. 

Dari lima pembahasan dalam buku ini, Ibnu Sina sangat konsern pada bukunya yang keempat. Yakni yang khusus membahas tentang patah tulang, oleh karena obsesinya yang begitu besar, Ibnu Sina memberikan penjelasannya dengan amat lengkap di bagian itu.

Risalah bertajuk “Patah Tulang” membahas penyebab, tipe-tipe, bentuk, dan metode pengobatan, dan komplikasi patah tulang. Risalah kedua bertajuk “Patah Tulang Terpisah” berisi penjelasan karakteristik spesial tentang patah tulang pada tulang berbeda. Dalam bagian ini, Ibnu Sina menjelaskan faktor apa saja yang bisa memperlambat penyembuhan patah tulang . Ia menyebutkan faktor-faktornya seperi kurang eratnya pemakaian belat di lokasi tulang yang patah, aktivitas yang berlebihan, kekurangan darah (anemia), dan adanya penyakit di dalam tubuh. Ia juga menjelaskan patah tulang yang dialami anak-anak sembuh lebih cepat daripada yang dialami oleh orang dewasa. Bahkan untuk ini, ia melakukan estimasi masa penyembuhannya. Misalnya, ia menjelaskan masa yang dibutuhkan untuk menyembuhkan patah tulang hidung adalah 10 hari, tulang rusuk 20 hari, lengan bawah 30 hingga 40 hari, dan tulang paha butuh waktu 50 hingga 120 hari. 

Pada bagian lain Ibnu Sina menjelaskan secara detail patah tulang pada anggota tubuh tertentu. Diantaranya adalah patah tulang tengkorak, patah tulang rahang, patah tulang hidung, patah tulang bahu, patah tulang selangka, dan patah tulang dada. Bagian tubuh lain yang dibahas adalah patah tulang rusuk, tulang belakang, lengan atas dan kaki depan, lengan bawah, pergelangan tangan, jari tangan, pinggul, paha, tempurung lutut, tulang talus, dan patah tulang calcaneus.

Karena kontribusinya yang luar biasa, banyak negara kemudian merayakan hari jadinya. Bahkan di tahun 1980, UNESCO mengundang seluruh negara untuk memperingati perayaan seribu tahun pasca kelahirannya. Ilmuwan yang lahir di tahun 980 dan wafat di tahun 1037 ini bukan hanya meguasai ilmu kedokteran saja. Ia juga dikenal sebagai salah satu filsuf terbesar Islam. Di semua bidang, Ibnu Sina menghasilkan 276 karya. Sayangnya hampir semua karyanya musnah, kecuali 68 buku yang kini tersimpan di berbagai perpustakaan di Barat.

Karya Ibnu Sina terbagi atas 43 buku kedokteran, 24 buku filsafat, 26 buku fisika, 31 buku teologi, 23 buku psikologi, 15 buku matematika, 22 buku logika, dan lima buku di bidang interpretasi Alquran. Di luar bidang itu, ia juga banyak menulis buku tentang music dan sastra.

oleh Abdullah Lahdji
sumber : http://khazanahkedokteranislam.blogspot.com/2012/10/ibnu-sina-dan-al-qanu, akses tgl 02/12/2013.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment